Viral, Info Penculikan Anak di Sosmed: 5 Ini Hoaks!

- 29 Januari 2023, 11:05 WIB
Ilustrasi penculikan anak
Ilustrasi penculikan anak /AM/Pixabay

WAKTU LAMPUNG - Kabar yang menarasikan penculikan anak beradar di beberapa media sosial (Sosmed) beberapa hari terakhir.

Kabar yang menyebut penculikan anak itu disebut terjadi di sejumlah daerah. Dalam kabar yang beredar itu si penculik disebut pandai berkamuflase.

Bahkan kabar yang beredar tersebut ada yang menggunakan logo Polda Metro Jaya dan logo Binmas Polri. Di selebaran itu, netizen diminta menyebarkannya.

Namun, berdasarkan penelusuran, banyak juga hoaks seputar kabar penculikan anak yang beredar itu. Tak hanya satu, tercatat ada lima.

Baca Juga: Apa itu Plat RF yang Bakal Dihapus Polisi Tahun Ini

Berikut lima hoaks seputar kabar penculikan anak yang dikutip dari Pikiran-Rakyat.com (Jaringan Waktulampung.com):

1. Hoaks Poster Waspada Penculikan Anak Usia 1-12 Tahun dari Polda Metro Jaya

Beredar selembaran imbauan agar masyarakat mewaspadai penculik anak yang menyamar. Di selebaran ini terdapat logo Polda Metro Jaya dan logo Binmas Polri.

"WASPADA!! Ada Penculikan Anak-anak yang berumur 1-12 tahun Bapak-bapak/Ibu-ibu Harus Menjaga Anak Kita dengan hati-hati! Penculik sedang ada dalam kampung-kampung dan dia menyamar sebagai Penjual, Om Telolet, Orang Gila, Ibu Hamil, Pengemis, dll. TOLONG DISEBARKAN" demikian narasi dalam unggahan tersebut.

Baca Juga: RSUD Abdul Moeloek Berhasil Tangani Trombolitik Stroke Iskemik, Apa tuh?

Akan tetapi, berdasarkan hasil penelusuran tim cek fakta Turn Back Hoax, faktanya selembaran ini merupakan hoaks lama yang beredar kembali. Selembaran sejenis sudah tersebar sejak 2017 dan dinyatakan hoaks oleh polisi.

2. Hoaks Poster Waspada Penculikan Anak

Akun Facebook Risma Aqila menunggah gambar yang disertai dengan tulisan, "WASPADA PENCULIKAN ANAK" dan foto 9 wajah orang yang diklaim sebagai wajah penculik dengan narasi sebagai berikut.

"tanja nh tong knp, Bukan anak mu kau jual organ tubuhx atau Organ tubuhmu sendri kau jual,hati²q jga anak ta"

Baca Juga: Ini Dia 8 SMA Terbaik di Lampung Barat, Apakah di Daerahmu?

Akan tetapi, berdasarkan hasil penelusuran tim cek fakta Turn Back Hoax, faktanya klaim ini merupakan hoaks lama yang beredar kembali. Poster tersebut sudah tersebar sejak tahun 2018 dan dinyatakan hoaks oleh pihak kepolisisan.

Pada saat itu, Polres Blitar menjemput seorang ibu yang menyebarkan poster itu di akun Facebook-nya. Pihak kepolisian yang menyatakan informasi itu hoax, langsung menjemput wanita berusia 30 tahun itu di rumahnya, Jumat, 2 November 2018.

Wanita mendapatkan informasi dari Facebook lalu menyebarkan kembali tanpa sebelumnya memeriksa kebenarannya.

Baca Juga: MPP Segera Hadir Layani Perizinan Masyarakat Lampung Tengah

3. Hoaks Aksi Penculikan Anak di Cianjur

Akun Facebook Elan Afriowanda Setiawan di grup BATUJAJAR yang telah dikomentari sebanyak 58 komentar serta telah dibagikan 26 kali berisi peringatan berbahasa sunda mengenai penculikan anak yang terjadi di Cianjur. Dalam postingan tersebut terdapat tangkapan gambar status Whatsapp tentang video orang yang sedang dikeroyok karena diduga penculik, dengan klaim lokasi terjadi di daerah Sindabarang.

Narasi:
"info dari grup sebelah kade nu gaduh murangkalih alit keneh di jagi hawatos ieu pelaku penculikan tkp di cianjur"

Sementara itu, Kapolsek Sindangbarang AKBP Irwan Alexander mengatakan bahwa penculikan di Sindangbarang merupakan informasi yang tidak benar. Kemudian penegasan kembali hal ini turut disampaikan juga oleh Kapolres Cianjur.

Baca Juga: Laut Krui Pesisir Barat Kerap Makan Korban, Anggota DPRD: Ungent harus Ditanggulangi, Ini Langkahnya

Kemudian Kapolres Cianjur Doni Hermawan mengatakan bahwa informasi penculikan di Cianjur merupakan informasi palsu. Hingga saat ini kepolisian Sindangbarang belum menerima laporan mengenai penculikan, serta aksi pemukulan penculik tersebut.

Rahmat Ali selaku Kepala Desa Cikeusal, Kecamatan Tanjungjaya, Tasikmalaya juga mengklarifikasi orang dalam video pemukulan terduga penculik merupakan warganya yang terkena kasus perzinahan dan bukan merupakan kasus penculikan.

Jika mengacu kepada seluruh referensi, maka informasi mengenai penculikan di daerah Cianjur Jawa Barat adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

Baca Juga: Ada Rumah Berusia 300 Tahun di Lampung Barat, Bangunan Tahan Gempa yang jadi Warisan Budaya

4. Hoaks Foto Penculikan Anak di Gorontalo

Akun Facebook Nasir Amu menunggah beberapa potongan foto dengan narasi sebagai berikut pada 26 Oktober 2021.

"As.di impor masikan kpd org2 tua,agar memperhatikan anak jika tidak ad di rumah,penculikan anak sudah meraja leleh,kejadian ini terjadi di ilomata,kb.gorontaloh,anak in di culik dengan mengunakan mobil,untungnya anak ini bisa meloloskan diri dari penculikan,lihat tangan anak ini,terluka krn berusaha untuk meloloskan diri dri penculikan.berhati hatilah kita semua sebelum akan terjadi sesuatu kpd kita semua."

Akan tetapi, berdasarkan hasil penelusuran tim cek fakta Turn Back Hoax, faktanya itu bukan diculik, anak tersebut terluka pada bagian tangannya akibat terkena pecahan botol.

Baca Juga: Ini Cara SMKN 1 Pancajaya Mesuji Tanamkan Rasa Peduli Siswa Terhadap Lansia

Karena takut akan dimarahi, anak itupun mengarang cerita dengan mengaku bahwa ia menjadi korban penculikan. Lokasi kejadian juga bukan di Gorontalo, melainkan di Bolaang Mangondow Selatan, Sulawesi Utara pada tahun 2020.

Kolase foto yang identik pernah dimuat pada 27 Oktober 2020 dengan judul, "Kabar Percobaan Penculikan Anak di Pinolosian Ternyata Hoax." Namun, narasi pada kolase foto yang dimuat situs ini menyebutkan bahwa lokasi kejadian yakni di Ilomata, (Kecamatan Pinolosian, Kabupaten Bolaang Mangondow Selatan, Sulawesi Utara).

5. Hoaks Penculikan Anak, Pelaku Ambil Organ dan Mayat Korban di Buang ke Kali di Season City

Akun Zona kepo mengunggah video dengan narasi sebagai berikut:

"Penculikan anak remaja, diambil organnya & mayatnya setelah dijahit dibuang kekali depan Season City.
Guys hati2 ya anak2, pesenin kl ke wc atau kmana jgn sendiri. Mesti di temenin. Ini anak yg di ketemuin di Season city jg ud agak besar
Hati2 yg punya anak dan cucu, lagi rame penculikan anak tuk ambil organ tubuh"

Berdasarkan hasil penelusuran tim cek fakta Turn Back Hoax, video dalam pesan berantai bersamaan dengan narasi tersebut salah. Humas UPK Badan Air Jakarta Barat, Apit Raharjo, mengatakan video tersebut adalah penemuan mayat pria pada 27 Februari 2020 lalu. Mayat tersebut ditemukan oleh petugas UPK Badan Air Jakarta Barat. “Iya itu video lama, 27 Februari 2020” kata Apit.

Apit juga sempat membagikan foto penemuan mayat tersebut saat itu. Dalam informasinya, Apit menyebutkan bahwa usia korban diperkirakan sekitar 25 tahun. Mayat tersebut ditemukan saat petugas sedang membersihkan sampah di Kali BKB depan Mal Seasons City yang kemudian diangkut menggunakan excavator amphibi PC200.

Pada saat ditemukan, mayat tersebut dalam keadaan hanya mengenakan celana dalam. Apit menyampaikan, mayat tersebut diduga korban hanyut.

"Waktu itu sih menurut dugaan Kanit Reskrim Polsek Tambora AKP Suparmin, (korban) mau buang air di kali, terpeleset jatuh," kata Apit.

Kanit Reskrim Polsek Tambora, AKP Suparmin membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. Ia menegaskan tak ditemukan adanya bekas luka di bagian tubuh korban. Untuk lebih memastikan penyebab kematian, saat ini korban telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk proses visum.

"Diduga mau buang air di kali terpeleset jatuh," kata Suparmin.***

Artikel ini telah tayang di laman Pikiran-Rakyat.com dengan judul:
5 Hoaks Seputar Penculikan Anak, Ada Klaim Korban Dicuri Organnya

Editor: Merli Sentosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x