WAKTU lAMPUNG - Laju inflasi Provinsi Lampung Mei 2023 tercatat sebesar 4,31 persen years on years (yoy) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,11. Angka inflasi itu turun dari bulan sebelumnya yang mencapai 5,00 persen yoy.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Atas Parlindungan Lubis mengatakan, angka inflasi tersebut merupakan gabungan dua kota di Lampung, yaitu inflasi Kota Bandar Lampung sebesar 4,43 persen (yoy) dengan IHK 116,06, dan inflasi Kota Metro 3,48 persen (yoy) dengan IHK 116,54.

Ia jelaskan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks (inflasi) kelompok pengeluaran.

Kelompok tersebut di antaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau 4,25 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 4,74 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga 1,68 persen.

Lalu, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 2,64 persen, kelompok kesehatan 3,48 persen, kelompok transportasi 10,12 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 2,47 persen, kelompok pendidikan 9,21 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,54 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 3,82 persen.

"Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan deflasi sebesar 1,25 persen," kata Atas Parlindungan, dalam keterangannya pada Senin, 5 Juni 2023.

Ia juga menambahkan, untuk komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Mei 2023, antara lain bensin, rokok kretek filter, beras, sekolah menengah atas, angkutan dalam kota, solar dan kontrak rumah.

"Penyumbang inflasi terbesar di antaranya bensin, rokok, beras, sekolah menengah, angkutan kota, solar dan kontrak rumah," ujar Atas Parlindungan.(virgo)

Ekonomi Lampung Tumbuh 4,96 Persen

Pertumbuhan ekonomi.Provinsi Lampung sangat signifikan pada Triwulan I Tahun 2023. Ekonomi Lampung tumbuh 4,96 persen years on years (yoy) berbanding Triwulan I Tahun 2022.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Atas Parlindungan Lubis menyampaikan bahwa pertumbuhan tertinggi disumbangkan oleh sektor produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang mencapai 25,80 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,12 persen.

"Untuk Triwulan I-2023 terhadap Triwulan I-2023 mengalami pertumbuhan 4,96 persen, sementara dari sisi pengeluaran mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,12 persen," ucap Atas Parlindungan menjelaskan kepada Harian Kandidat pada Senin, 5 Juni 2023.

Atas Parlindungan menerangkan bahwa laju pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung Triwulan I-2023 terhadap Triwulan secara quarter-to-quarter (q-to-q) juga mengalami pertumbuhan sebesar 0,79 persen. Dari sisi produksi, lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 8,13 persen. Dari sisi Pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 0,72 persen.

"mengalami pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya, baik dari sisi produksi maupun dari sisi pengeluaran," katanya menerangkan.

Atas Parlindungan juga menjelaskan untuk nilai ekspor dan import di Provinsi Lampung pada April 2023 mencapai US$316,50 juta, mengalami penurunan sebesar US$141,55 juta atau turun 30,90 persen dibandingkan Maret 2023 yang mencapai US$458,05 juta. Sedangkan untuk nilai impor Provinsi Lampung pada April 2023 mencapai US$129,69 juta, mengalami penurunan sebesar US$50,00 juta atau turun 27,83 persen dibanding Maret 2023 yang tercatat US$179,70 juta.

"Untuk nilai eksport dan inport mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya," ujarnya. (virgo)