Network
Baca Juga: Ada Rumah Berusia 300 Tahun di Lampung Barat, Bangunan Tahan Gempa yang jadi Warisan Budaya
"Budaya unik ini dilakukan masyarakat Desa Tanjung Agung Waylima. Simbol terlaksananya malaman ganjil ditandai dengan menyusun batok kelapa dan bambu, lalu dibakar di halaman rumah, membuat semarak budaya Malaman Selekokh, sebagai bentuk kebahagiaan dalam menyambut datangnya hari lebaran," kata Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Pariwisata Kabupaten Pesawaran, Selasa 11 April 2023.
Sementara, salah satu tokoh adat Makhga Waylima, Mustika Bahrum, gelar Suntan Pengayom Makhga, mangatakan Malaman Selekokh ini merupakan budaya yang sudah ada sejak dahulu.
"Kegiatan ini merupakan ungkapan rasa bahagia dan syukur masyarakat dalam menyambut datangnya hari Raya Idul Fitri 1444 H, sehingga bisa dibilang kegiatan ini merupakan agenda wajib yang harus dilakukan setiap tahunnya," kata Mustika yang juga anggota DPRD Kabupaten Pesawaran.
Ia mengatakan, pada Malaman Selekokh tidak sedikit masyarakat yang melakukan acara doa bersama yang bertujuan untuk mendoakan para orang tua, anggota keluarga dan pendahulu yang telah meninggal dunia, serta memohon yang diberikan yang terbaik bagi kehidupan dunia dan akherat dari Sang Pencipta, Allah SWT.
"Malaman Selekokh merupakan satu dari budaya yang rutin dilakukan pada saat bulan Ramadan di Desa Tanjungagung Waylima. Begitu banyak budaya menarik yang ada di Bumi Andan Jejama, tinggal bagaimana masyarakat bisa mempertahankan budaya yang telah ada secara turun temurun tersebut," ujarnya.***
