Tradisi Belimau atau Belangikh di Pesawaran Lampung jelang Ramadhan

- 9 Maret 2024, 14:28 WIB
Tradisi Belimau atau Belangikh di Pesawaran Lampung jelang Ramadhan
Tradisi Belimau atau Belangikh di Pesawaran Lampung jelang Ramadhan /Foto: Apriyansyah/Waktu Lampung Online

WAKTU LAMPUNG - Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah tahun 2024, Majelis Punyimbang Adat Lampung (MPAL) Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, menggelar Festival Budaya Bulimau atau Belangikhan untuk membersihkan atau menyucikan diri saat memasuki bulan suci umat muslim tersebut.

Ketua Umum MPAL Kabupaten Pesawaran Farifki Zulkarnayen gelar Suntan Junjungan Makhga mengatakan, bahwa bulimau ini adalah mengandung filosofi sakral yang artinya membersihkan diri, hati dan pikiran menjelang Bulan Suci Ramadhan.

"Memang bulimau ini merupakan tradisi adat budaya Lampung sejak jaman dahulu, dan Alhamdulillah saat ini kita bisa membangkitkan lagi untuk melestarikan tradisi Bulimau ini, sehingga anak cucu kita bisa mengetahuinya," kata Farifki, saat melaksanakan acara Festival Bulimau atau Belangikhan di aliran sungai Wisata Bronjong Desa Cipadang Kecamatan Gedong Tataan kabupaten setempat, Sabtu, 9 Maret 2024.

"Karena ini juga merupakan bentuk kearifan lokal yang perlu kita tonjolkan, dan Bulimau sangat erat kaitannya dengan agama kita Islam," katanya.

Sementara itu Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona diwakili Asisten Bidang Administrasi Umum Heriansyah menyambut baik atas terselenggaranya Festival Bulimau atau Belangikhan tersebut.

"Saya berharap, festival ini menjadi salah satu upaya pelestarian adat dan budaya Lampung sekaligus menjadi ajang promosi wisata Pesawaran kepada masyarakat luas," katanya.

Dirinya menjelaskan, bahwa masyarakat Pesawaran memiliki ragam budaya yang khas dan unik, mulai dari adat istiadat, bahasa, dan sastra, tradisi, kesenian, arsitektur tradisional, hingga makanan tradisional.

"Budaya Lampung juga memiliki basis budaya yang kuat, merupakan sumber ekonomi wisata yang dapat dikembangkan, termasuk wisata sejarah, serta memiliki potensi ekonomi kreatif dengan memadukan antara kreativitas seni dengan teknologi," ujarya.

"Oleh karena itu, acara ini sangat strategis sebagai wahana untuk memelihara, melestarikan dan mengembangkan budaya Lampung masa kini dan masa depan, tambahnya.
Menurutnya, Bulimau atau Belangiran merupakan budaya turun temurun untuk menyucikan hati, pikiran dan diri dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan dengan cara membasuh diri di sungai dengan minyak wangi, kembang warna warni, dan juga jeruk telur.''

Halaman:

Editor: Merli Sentosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x