IKWI Ajak Kaum Perempuan Bersuara Jika Mengalami atau Melihat Korban KDRT

- 19 Februari 2024, 08:52 WIB
IKWI Ajak Kaum Perempuan Bersuara Jika Mengalami atau Melihat Korban KDRT
IKWI Ajak Kaum Perempuan Bersuara Jika Mengalami atau Melihat Korban KDRT /

WAKTU LAMPUNG - Ketua Umum Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Andi Dasmawati, mengatakan tingkat pendidikan rendah menjadi faktor penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). 

Hal ini diutarakan Andi Dasmawati saat menjadi pembicara dalam Seminar IKWI yang mengusung tema "Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)", sebagai rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di Ancol, Jakarta Utara, Minggu, 18 Februari 2024. 

Andi mengatakan bahwa pendidikan rendah dan penghasilan yang terbatas bisa memicu terjadinya KDRT. Selain itu, KDRT juga banyak terjadi pada pasangan rumah tangga yang usia pernikahannya masih terbilang muda. 

"KDRT juga banyak terjadi dalam usia pernikahan yang masih muda," ujar Andi Dasmawati. 

Andi Dasmawati sempat menunjukkan data tahun 2020 dimana angka kasus KDRT di Jawa Barat  jumlahnya paling tinggi yakni 2.738. 

Sebagai perbandingan, 2.525 kasus terjadi di Jateng dan 2.222 kasus di DKI.

Sementara itu, di seluruh Indonesia sebanyak 4.783 atau 43 persennya karena kekerasan fisik.  Kemudian 2.807 atau 25 persen kasus seksual dan 2.056 atau 19 persen kasus kekerasan psikis. 

Lulusan S3 Universitas Teknologi Malaysia itu menyebutkan bahwa kasus KDRT di Indonesia jumlahnya  11.105 kasus. Jumlah ini masih kalah tinggi dengan kasus yang terjadi di luar negeri. "Ini kasus yang terdata, yang tak melaporkan jauh lebih banyak," ujarnya. 

Andi menyerukan agar kaum perempuan atau kaum ibu berani melaporkan kalau mengalami atau melihat KDRT kepada pengurus lingkungan atau kepolisian. Upaya pelaporan ini harus dilakukan guna menekan angka KDRT. 

Halaman:

Editor: Merli Sentosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x