Network
WAKTU LAMPUNG - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Hasbi Hasan sejak 12 Juli hingga 31 Juli 2023. Paska ditahan lembaga antirasuah itu, menarik melihat rekam jejak pria kelahiran Menggala, Provinsi Lampung, pada 22 Mei 1967 silam.
Dikutip dari Pikiran Rakyat.com, Hasbi Hasan adalah alumnus Pondok Pesantren Modern Gontor. Ia melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di IAIN (kini UIN) Raden Intan Lampung, dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum di Institute of Business Law and Management (IBLAM) Jakarta.
Setelah meraih gelar S1, Hasbi menyelesaikan Program Pascasarjana atau S2 di STIH IBLAM Jakarta dengan konsentrasi Hukum Bisnis.
Tak henti di sana. Ia mengambil studi doktoral di Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada 2021, ia ditetapkan sebagai Profesor (Guru Besar) bidang Ilmu Peradilan dan Ekonomi Syariah pada Fakultas Hukum Universitas Lampung.
Hasbi sempat menjadi dosen di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta. Juga pernah menjabat jadi Ketua Prodi Magister Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta, selama 3 (tiga) periode.
Kemudian, Hasbi Hasan menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas Ibnu Chaldun sejak tahun 2020.
Kariernya di MA dimulai sebagai Calon Hakim Pengadilan Agama Hakim pada Pengadilan Agama Pangkal Pinang (1997–1999). Lalu, dimutasi sebagai Hakim Pengadilan Agama Tanggamus (1999–2001).
Pada 2002–2007, Hasbi dimutasi sebagai Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Dalam periode itu, ia diangkat sebagai Asisten Ketua Muda MA Lingkungan Peradilan Agama.
Pada 2006, ia dipercaya sebagai Asisten Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial. Pada Januari 2005, Hasbi dipercaya mengemban amanah jabatan Eselon 3 sebagai Kepala Bagian Kesekretariatan Pimpinan.
