Ekspedisi Geopark Kaldera Toba HPN SMSI 2023 Menjaga Warisan Dunia Menebar Sejahtera

- 10 Februari 2023, 07:30 WIB
Geosite Sipinsur, 1 dari 16 Geowisata yang Disinggahi Ekspedisi Kaldera Danau Toba HPN Medan 2023
Geosite Sipinsur, 1 dari 16 Geowisata yang Disinggahi Ekspedisi Kaldera Danau Toba HPN Medan 2023 /Foto: ist/Waktu Lampung Online/

Puluhan jurnalis Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dalam kegiatan Ekspedisi Geopark Kaldera Toba 2023 merasakan langsung akses yang sudah mulus. Kentara efek dari konektivitas yang mulus dapat mendorong Geopark Huta Ginjang menjadi salah satu lokasi pariwisata unggulan di DPSP Danau Toba.
Geopark Huta Ginjang merupakan bagian dari kawasan Geosite Kaldera Danau Toba yang memiliki panorama cantik. Kawasan ini sudah masuk anggota UNESCO Global Geopark (UGG).

Ke geosite ini setiap hari mengalir turis domestik maupun asing, puluhan pada hari biasa namun melonjak sampai ratusan pada Sabtu dan Minggu. Terlebih libur semacam Tahun Baru, bisa ribuan. Tahi Sembiring, petugas pemandu di lokasi, menceritakan ini dengan bangga.
Peningkatan itu paralel dengan bergeraknya ekonomi rakyat di seputar lokasi pasca pandemi yang membuat semua turbulens.

Peningkatan pada sisi ini ditopang keterlibatan warga dalam usaha kuliner di lokasi. Puluhan kios dan tenda makanan minuman meramaikan lagi destinasi ini sejak Covid-19 melandai.

Ulos Batak

Bergeraknya ekonomi rakyat di Kabupaten Tapanuli Utara tampak pula di tangan Satika br Simamora. Dia adalah istri dari Nikson Nababan, Bupati Taput. Lazimnya istri Bupati secara otomatis wanita energik ini menjadi Ketua Dekranasda.

Sebagai Ketua Dekranasda Kabupaten Taput, Satika mendorong para perajin di bawah binaannya agar sejahtera. Dia sangat memperhatikan nasib para penenun ulos Batak yang makin lama makin sedikit dan kebanyakan sudah lanjut usia.

Tidak banyak orang mau menggeluti pekerjaan bertenun, terutama generasi muda atau generasi milenial di zaman now ini.

Menyiasati cara mengepulkan asap dapur para penenun, Satika banyak melakukan kunjungan ke perajin ulos Batak dan melakukan dialog. Proses tersebut menghadapi banyak tantangan baik dari luar maupun dari dalam. Bahkan tantangan terberat adalah para penenun itu sendiri yang sulit menerima dan mengikuti perubahan yang bermanfaat bagi mereka.

Meskipun demikian, Satika tidak pernah menyerah karena ia sangat mengasihi para penenun tersebut dan tulus membantu mereka agar mereka hidupnya sejahtera. Tidak ada anggaran, dia merogoh dana sendiri.

Alhasil melalui proses yang melelahkan dan bercucuran air mata, Satika akhirnya mampu mengangkat derajat para penenun ulos Batak, sehingga mereka berpenghasilan tinggi dan produktivitas mereka pun terjamin kualitasnya.

Halaman:

Editor: Merli Sentosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x