Network
WAKTU LAMPUNG - Jelang panen atau musim kopi robusta di Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung harga komoditas unggulan itu untuk kali pertama sepanjang sejarah tembus Rp60 ribu per kilogram (Kg).
Ya, harga kopi yang sempat dipelarati Vietnam pada tahun 1986 itu di Lampung Barat kini berkisar Rp54 ribu hingga Rp60 ribu, bergantung kualitas.
Tingginya harga jelang penen kopi ini raya ini juga dikhawatirnya memicu tindak kejahatan seperti pencurian buah di tengah area perkebunan.
Terkait hal itu, Bupati Lampung Barat periode 2017-2022, Parosil Mabsus, mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan.
Pria yang karib disapa PM dan dijuluki Bupati Kopi itu mengajak semua lapisan masyarakat, utamanya pekebun kopi tak terlena menghadapi musim raya komoditi yang disebut kahwa oleh masyarakat setempat itu.
"Semua unsur dan lapisan masyarakat agar tidak terlena menghadapi musim raya dan harga jual yang meroket. Sejak saat ini harus mulai memerhatikan keamananan agar harapan yang di tunggu selama satu tahun ini tidak justru menjadi kekecewaan," ujar ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Peejuangan (PDIP) itu, Selasa, 23 April 2024.
"Kita lebih baik mencegah dengan tingkatkan keamanan baik di kebun maupun di kampung dengan mengaktifkan ronda malam, dan terus meningkatkan koordinasi baik dengan aparat terdekat maupun kepolisian, sebab kendati kejahatan terjadi karena adanya kesempatan," kata putra daerah yang juga hobi berkebun kopi itu.
Diketahui, pada masa kepemimpinannya Parosil memang punya perhatian khusus soal kopi ini.
Dia menggagas Sekolah Kopi, Kampung Kopi dan Festival Kopi. Kepeduliannya itu mendapatkan penghargaan dari gubernur Lampung, Menteri Pertanian, Mendagri hingga Presiden.
