Bjorka Jual 19 Juta Data BPJS Ketenagakerjaan, Benarkah?

- 15 Maret 2023, 01:22 WIB
Ilustrasi Bjorka yang diduga meretas data PeduliLindungi, Menkes Budi angkat bicara. /Pixabay/Gerd Altmann
Ilustrasi Bjorka yang diduga meretas data PeduliLindungi, Menkes Budi angkat bicara. /Pixabay/Gerd Altmann /

WAKTU LAMPUNG - Hacker Bjorka kembali berulah. Kali ini, ia menjual 19 juta data yang diduga milik BJPS Ketenagakerjaan di forum Breached pada Minggu, sejak 12 Maret kemarin.

 

Pada forum tersebut, data yang diklaim telah diretas Bjorka antara lain Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama, email, nomor ponsel, alamat, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, tempat bekerja dan lain-lain. Kesemua data itu dibanderol dengan harga 10.000 dolar AS atau Rp154 juta. Di sana dia juga menulis bahwa dirinya hanya menerima pembayaran dalam bentuk Bitcoin.

"BPJS Keternagakerjaan is a government organization that provides worker welfare services. The Employment Social Security Administration or BPJS Ketenagakerjaan is a substitute for PT Jamsostek (Persero). Its job is to provide social security protection for Indonesian workers, both formal and informal workers," tulis Bjorka.

 

(BPJS Ketenahakerjaab adalah organisasi pemerintah yang menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan pekerja. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BPJS Ketenagakerjaan merupakan pengganti PT Jamsostek (Persero). Tugasnya memberikan perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja Indonesia, baik tenaga kerja formal maupun informal.)

Tak hanya itu  ia mengklaim data tersebut sebesar 5 GB yang telah dikompres. Data yang tersebar berupa nama, email, NIK, nomor telepon, alamat, tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, tempat kerja, dan lainnya. Peretas ini juga melampirkan 100.000 sampel dari klaim 19 juta data teretas. 

Halaman:

Editor: Nizwar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x