37,5 Persen Persebaran Lokus 7 Catatkan Kalbar sebagai Provinsi Terbanyak Peserta Festival Film Bulanan

- 17 Oktober 2023, 15:11 WIB
Workshop 'Menuju Film Komersil' di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, pada 15 hingga 17 September 2023 lalu./foto dokkemenparekraf
Workshop 'Menuju Film Komersil' di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, pada 15 hingga 17 September 2023 lalu./foto dokkemenparekraf /

WAKTULAMPUNG.COM - Kalimantan Barat (Kalbar) merupakan provinsi terbanyak dalam persebaran peserta Lokus 7 Festival Film Bulanan yang dihelat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Terakhir terpilihnya Kota Pontianak menjadi lokasi penyelenggaraan Workshop 'Menuju Film Komersil' pada 15 hingga 17 September lalu.

 

"Provinsi Kalimantan Barat merupakan provinsi terbanyak dalam persebaran peserta Lokus 7 sebanyak 37,5 persen," tutur Prima E. Dectyana, Subkoordinator Musik, Direktorat Musik, Film dan Animasi mewakili Mohammad Amin, Direktur Musik, Film dan Animasi, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf. 

 

Ia mengatakan dari 41 film yang sudah terkurasi, yang terdiri dari 28 film fiksi dan 13 film dokumenter. Pada Lokus 7 ini berasal dari Provinsi Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.

“Tercatat ada 36 komunitas film yang berpartisipasi, dengan tenaga kreatif yang tercatat sebanyak 538 orang. Sedangkan nilai produksi film pendek tercatat senilai Rp402.650.000 dan Provinsi Kalimantan Barat berkontribusi besar di dalamnya,” ucap Prima.

 

Pencapaian Kalbar sebagai provinsi yang memberikan persebaran peserta terbanyak pada Lokus 7 juga mendapatkan apresiasi dari Menparekraf Sandiaga Uno.

Dalam keterangannya di Jakarta, Sandiaga Uno menyampaikan bahwa kegiatan workshop ini merupakan salah satu program Festival Film Bulanan yang bertujuan untuk memfasilitasi dan mengarahkan sineas lokal agar masuk industri perfilman nasional.

“Saya mengapresiasi para pelaku kreatif di industri perfilman Indonesia. Industri perfilman Indonesia siap meroket! Kegiatan Workshop 'Menuju Film Komersial' memang dirancang untuk memacu sineas lokal supaya melek industri. Melalui kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas dan daya saing sehingga nantinya karya-karya mereka bisa menghasilkan nilai ekonomi, serta memberi manfaat untuk masyarakat luas. Ke depannya konten-konten lokal kita bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri,” kata Sandiaga Uno.

Menparekraf berharap agar para pelaku perfilman, khususnya film pendek bisa terus produktif agar bisa membuka lapangan kerja baru.

 

“Saya juga berharap agar teman-teman Millennial dan Gen Z terus produktif dan inovatif agar lapangan kerja tercipta dan ekonomi terus bangkit dengan tetap menjaga tradisi dan menerapkan nilai-nilai budaya,” ujar Sandiaga Uno.

Workshop 'Menuju Film Komersial' berlangsung selama 3 hari ini diikuti oleh 20 peserta yang telah berpartisipasi di Festival Film Bulanan Lokus 7. Adapun pesertanya terdiri dari produser, sutradara/asisten sutradara dan penulis naskah yang mewakili berbagai komunitas film di Kalimantan.

Selama mengikuti kelas, peserta saling bertukar pikiran dan pengalaman dengan para pelaku industri perfilman nasional seperti Jeihan Angga (Sutradara/Penulis Naskah), Esra Tampubolon (Pengarah Artistik), Abdul Manaf (Produser), Indra Agus Rahman (Pelaku Industri OTT) dan Ratrikala Bhre Aditya (Editor). Turut hadir pula Founder & CEO Rangkai.id, Redemptus Rangga.

 



Selain dikenalkan dengan dunia industri perfilman, para peserta workshop juga diberi pelatihan bagaimana menyusun proposal film, mendistribusikan film, merancang film yang bisa dipasarkan hingga budgeting. Ada pula sesi presentasi proposal untuk mendapatkan bantuan pendanaan produksi film.

Acara Workshop “'Menuju Film Komersil' yang diadakan di Pontianak, Kalimantan Barat ini begitu berkesan bagi para narasumber. Hal tersebut diungkapkan oleh Ratrikala Bhre Aditya narasumber Materi Post Production.

"Saya senang sekali karena bisa mendapatkan banyak tanggapan dari teman-teman. Kita berbagi tentang ide-ide dan persoalan-persoalan yang mereka alami serta hal-hal yang juga mereka ingin tahu. Jadi itu yang membuatku semangat memberikan materi hari ini dan membagikan apa yang saya tahu,” kata Bhre.

 

Tidak hanya narasumber. Para peserta juga membagikan kesan-kesan mereka. Satu di antaranya Rifqi Alvin Sani, dari Komunitas Historia Kreator yang mengungkapkan materi-materi yang didapatkan sangat bermanfaat.

"Saya lulusan kuliah film, tapi materi yang ada selama 3 hari ini bahkan di kuliah film tidak bisa didapatkan. Materi-materinya mahal," ucap Rifqi.

Senada dengan Muhammad Julian Sujadmiko dari Komunitas KiliKulu Films.

 

"Sangat excited ya, karena sudah lama rasanya tidak ada workshop yang se-proper ini. Karena dengan tema dan topik seperti ini, ternyata banyak aspek lain yang harusnya bisa terus mendukung kita untuk berkarya," kata Julian.***

Editor: Nizwar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah