Network
WAKTULAMPUNG.COM - Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari menekankan pentingnya kebebasan akademik dalam menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas dan berintegritas.
Menurut aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) ini, kebebasan akademik adalah pondasi dari perkembangan ilmu pengetahuan dan inovasi.
"Membangkitkan lagi semangat untuk marwah dari kampus, yakni dengan kebebasan akademik, kebebasan berbicara, dan kebebasan berpendapat untuk adu gagasan," ucap Tobas -- sapaan akrabnya -- dalam Diskusi Publik "Pentingnya Memperjuangkan Kebebasan Akademik di Perguruan Tinggi" yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung (BEM FH Unila) di Gedung A Auditorium Prof. Abdulkadir Miyhammad FH Unila, Jumat, 22 September 2023.
Apa yang disampaikan Toba berkaca pada pindahnya pelaksanaan diskusi publik yang menghadirkan Rocky Gerung, dari Unila ke Gedung Serba Guna (GSG) Pahoman Bandar Lampung pada 14 September 2023 lalu. Kala itu, BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila tidak mendapatkan izin pelaksanaan diskusi di lingkungan kamous kebanggaan masyarakat Provinsi Lampung itu.
Tobas berharap apa yang terjadi kemarin hari, menjadi keprihatinan banyak pihak. Tidak hanya kepada pengurus dan para aktivis BEM di kampus masing-masing, tetapi keseluruhan mahasiswa harus merasa gelisah dan para dosen pengajar hingga masyarakat.
"Mahasiswa, dosen pengajar dan masyarakat harus memiliki rasa gelisah karena kita tetap akan menampilkan kampus sebagai gudangnya gagasan, gudangnya ide, dan tempatnya menguji pikiran," tuturnya.
PJ Ketua BEM FH Unila Trinivo mengungkapkan, pihaknya ingin menggerakkan kesadaran akan pentingnya kebebasan akademik di perguruan tinggi.
"Ini bukan hanya tentang hak mahasiswa untuk berpendapat, tetapi juga tentang kemajuan ilmu pengetahuan dan keadilan dalam pendidikan," ujarnya.
Diskusi ini juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk berbagi pengalaman dan ide-ide mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi dalam menjaga kebebasan akademik.
