WAKTU LAMPUNG - Puluhan hektar sawah siap panen dan rumah warga di Desa Baturaja Kecamatan Waylima, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, terdampak banjir, Selasa, 21 Maret 2023, sekitar pukul 19.30 WIB.
Kepala Desa Baturaja, Amrullah, menjelaskan, banjir terjadi akibat intensitas hujan cukup tinggi selama dua jam yang mengguyur di wilayah Kabupaten Pesawaran menyebabkan sungai Way Padangratu, dampaknya sekitar 75 hektar sawah terendam banjir.
"Di perkirakan sawah petani yang terdampak banjir kurang lebih seluas 73 hektar," ujar Amrullah, kepada reporter Waktu Lampung Online, Nurul Ikhwan, di lokasi banjir, Selasa 21 Maret 2023 malam.
Amrullah menuturkan, semua area sawah petani yang terendam banjir itu meliput Dusun 1 hingga Dusun 7 yang ada di Desa Baturaja.
Baca Juga: Banjir Landa 11 Desa di Pesawaran Lampung
"Semua sawah yang terendam banjir itu sudah kita data dan sudah kita laporkan keinstansi terkait," ujarnya.
Amrullah melanjutkan, akibat banjir tersebut ada sekitar tiga ton padi milik petani yang baru di panen hilang dibawa arus banjir.
"Milik petani warga Dusun 1 Induk 1 ton dan punya petani warga Dusun 5 Padang Rincang 1,8 ton," ujarnya membeberkan.
Selain itu, kata Amrullah, berdasarkan laporan dari aparat desa ada sekitar 409 rumah warga Desa Baturaja di masing-masing dusun juga terdampak banjir.
"Banjir itu juga telah merusak fasilitas kantor Balai Desa dan alat kesehat di Pukesmas Pembantu (Pustu)," jelas Amrullah.
Baca Juga: Update Banjir 11 Desa di Pesawaran, Sementara 1 Jembatan Putus
Berikut ini rincian salawah dan rumah warga Desa Baturaja Kecamatan Waylima yang terdampak banjir.
Dusun 1
- 25 rumah dan 10 Ha sawah
Dusun 2
- 30 rumah dan 15 Ha sawah
Dusun 3
- 85 rumah dan 13 Ha sawah
-1 ton padi hilang disapu banjir
Dusun 4
- 80 rumah dan alt rumah tangga hilang dibawa banjir
- 5 Ha sawah
Dusun 5
- 60 rumah alat rumah tangga hanyut
- 5 Ha dan 1.8 ton padi hanyut
Dusun 6
- 80 rumah dan 5 ha
Dusun 7
- 49 rumah dan alat rumah tangga hilang terbawa bnjir
- 20 Ha sawah
Sumber: Kades Baturaja, Waylima, Pewawaran.
Laporan: Nurul Ikhwan