Kawanan Gajah Kembali Rusak Rumah Warga di Suoh Lampung Barat, Alat Pelacak GPS Collar Telah Dipasang Petugas

28 Juni 2024, 09:47 WIB
Ilustrasi Kawanan Gajah Masuk Aeral Pertanian Warga di Suoh /Foto: ist/

WAKTU LAMPUNG - Konflik satwa liar dan manusia di Lampung Barat, Provinsi Lampung tampaknya belum juga berakhir.

Kawanan gajah liar masih terus meneror warga di Suoh Lampung Barat, bahkan dilaporkan merusak tempat tinggal warga.

Terbaru, kawanan mamalia bertubuh besar itu yanh diperkirakan berjumlah 18 ekor dilaporkan merusak rumah warga di Talang Diyah, Pekon Sidorejo, Kecamatan Suoh, Lampung Barat, Amin, Kamis, 27 Juni 2024 pagi.

Kabar gajah merusak tempat tinggaal warga di Suoh itu tak ditampik Pembina Satgas Konflik Gajah Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), Sugeng Hari Kinaryo Adi.

"Kawanan gajah liar merusak rumah Bapak Amin di Pemangku Talang Daiyah, dan pagi tadi ke arah Talang Ujang kemungkinan di sana banyak rumah warga yang di rusak," ujar Sugeng Hari Kinaryo Adi, Kamis, 27 Juni 2024, seperti dikutip dari Antara.

Kawanan mamalia yang memiliki belalai itu dikabarkan masuk ke pemukiman warga kala malam hari. Dan pergi kembali masuk hutan saat siang hari, menuju ke arah Gunung Gede.

"Gajah-gajah itu mulai pergi pada siang tadi dan ke arah Gunung Gede. Di gunung itu banyak makanan mereka, kemungkinan kawanan gajah liar akan lama menetap di sana," kata dia.

Dia memastikan situasi di lokasi masih aman dan warga setempat tidak perlu mengungsi. Meski demikian, masyarakt tetap terus waspada dan berjaga-jaga.

Pihaknya dan masyarakat terus memantau dan mengambil langkah blokade.

"Satgas Lembah Suoh saat ini sudah melaksanakan penghadangan dan penghalauan kepada kawanan gajah liar tersebut," tuturnya.

Menurutnya, kawanan gajah liar tersebut berjumlah 18 ekor dan diperkirakan sudah masuk ke dalam hutan kembali, namun pada malam hari mereka kembali ke pemukiman dan merusak rumah warga.

Gajah Dipasang Alat Pelacak GPS Collar

​​​​​Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) bersama Balai KSDA Bengkulu serta mitra (Repong Indonesia, YKWS, PILI, WCS dan YABI) juga dilaporkan telah berhasil memasang GPS Collar di salah gajah liar tersebut pada 29 Maret 2023

Pemasangan GPS Collar itu untuk memudahkan memantau posisi satwa dilindungi itu.

Menurut Plt Kepala Balai Besar TNBBS, Ismanto, GPS Collar menjadi alat pelacak posisi gajah.

GPS Collar berupa sebuah kalung dan dipasang di salah satu gajah bernama Jambul di kelompok gajah liar itu.

"Pada 29 Maret 2023 telah terpasang GPS Collar pada kelompok gajah bernama kelompok 'Jambul' yang berjumlah enam ekor yang sedang berada di Pekon Suka Marga, Suoh, Lampung Barat," ucapnya.***

Editor: Merli Sentosa

Tags

Terkini

Terpopuler