6 Perempuan Nyaris jadi Korban TPPO, Diselamatkan Ditreskrimum Polda Lampung

- 11 November 2023, 15:16 WIB
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadilah saat Memberikan Keterangan Terkait Enam Perempuan yang Nyaris Jadi Korban TPPO
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadilah saat Memberikan Keterangan Terkait Enam Perempuan yang Nyaris Jadi Korban TPPO /Foto: ist/Waktu Lampung Online

WAKTU LAMPUNG - Enam perempuan nyaris jadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Beruntung, enam wanita itu berhasil diselamatkan pihak Kepolisian Daerah (Polda) Lampung.

Enam perempuan itu adalah TS (33), A (33), FA (39), AW (39),R (39), dan NY (35).

Mereka ditawarkan oleh IPS (39) menjadi pekerja migran Indonesia (PMI), atau bekerja di Malaysia sebagai sebagai Asisten Rumah Tangga. Mereka dijanjikan mendapat gaji hingga Rp5 juta rupiah.

Keenam wanita itu berhasil diamankan dari salah satu rumah yang diduga dijafikan sebagai penampungan sementara di Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah.

"Ada enam orang perempuan yang diduga calon PMI berhasil diselamatkan di sebuah rumah di Dusun V RT 001 RW 001 Keluraha Terbanggi Besar Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah yang dijadikan penampungan sementara," ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadilah Astutik, Jumat, 10 November 2023.

Menurut Umi, kasus itu terungkap bermula dari laporan masyarakat terkait adanya tempat yang diduga dijadikan penampungan calon PMI Ilegal atau nonprosedural di Dusun V RT 001 RW 001 Terbanggi Besar.

"Atas laporan tersebut, Personil Subdit 4 Renakta Ditreskrimum Polda Lampung langsung mendatangi serta mengecek ke dalam lokasi dan berhasil membawa enam orang calon PMI ke Mapolda Lampung, semua korban adalah Perempuan," ujar umi.

Lebih lanjut Umi mengatakan hasil dari pemeriksaan awal mula terjadinya TTPO saat korban ditawarkan sampai dengan direkrut oleh IPS (39) untuk bekerja di Negara Malaysia menjadi Asisten Rumah Tangga dengan dijanjikan mendapat gaji sebesar 1,5 ribu Ringgi atau setara Rp5 juta rupiah.

"Korban diminta untuk melengkapi Administrasi, kemudian keenam orang korban diberangkatkan dari Lampung Tengah menggunakan Bus menuju Kampung Rambutan Jakarta Timur lalu menggunakan Taxi ke Bandara Soekarno Hatta untuk selanjutnya langsung menuju Kuala Lumpur Malaysia, kemudian korban dipekerjakan di Malaysia sebagai Asisten Rumah Tangga," kata Umi.

Halaman:

Editor: Merli Sentosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x