Dikatakan, autopsi diperlukan sebab jenazah para korban tak bisa dikenali secara kasat mata lantaran tinggal tengkorak saja.
"Korban kan kondisinya sudah menjadi tengkorak, sehingga pengidentifikasian harus autopsi menggunakan anak para korban, kemungkinan besok mereka berangkat dengan difasilitasi oleh Polres Pesawaran," ujar dia.
Dikatakan, setelah proses autopsi usai pihak keluarga berkeinginan para korban dimakamkan selayaknya di Lampung.
"Kalau sudah autopsi, pihak keluarga juga langsung mengurus pemulangan jenazah para korban. Karena keluarga meminta para korban dimakamkan di Lampung," ujarnya.
Baca Juga: Innalillah! Korban Dukun Penggandaan Uang Mbah Slamet Ada dari Lampung, Ini Asalnya
Seperti diketahui, korban dukun pengganda uang Tohari alias Mbah Slamet (45) di Banjarnegara Jawa Tengah (Jateng) asal Lampung jadi empat orang.
Keempatnya disebut merupakan dua pasang suami istri (Pasutri) dari Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
Mereka adalah, pasutri asal dari Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran, Irsyad dan Wahyu Triningsih atau
Tri, jadi korban pembunuhan berantai Mbah Slamet di Banjanegara.***