Danau Ranau dan Gunung Seminung Lampung dan Sumsel Legenda Lokasi Pertarungan si Pahit Lidah dan si Mata Empat

- 30 Juni 2024, 11:13 WIB
Danau Ranau dan Gunung Seminung Lampung dan Sumsel Legenda Lokasi Pertarungan si Pahit Lidah dan si Mata Empat
Danau Ranau dan Gunung Seminung Lampung dan Sumsel Legenda Lokasi Pertarungan si Pahit Lidah dan si Mata Empat /Foto: kolase/Merli Sentosa/Waktu Lampung Online

Mereka saling mengkalim yang paling sakti dan yang paling hebat.

Maka, untuk membuktikan siapa yang paling ungggul, si Pahit Lidah dan si Mata Empat menuju Pekon Suka Banjar untuk mengadu kesaktian.

Di lokasi makam si Pahit Lidah, konon terdapat sebatang pohon aren, atau masyarakat setempat biasa menyebutnya pohon enau atau anau yang digunakan kedua manusia sakti itu untuk mengadu ilmu.

Dikisahkan, si Mata Empat terlebih dahulu yang memanjat pohon enau tersebut. Tapi ia selamat. Karena mampu menghindar lantaran punya dua mata di bagian belakang kepalanya.

Giliran Si Pahit Lidah. dia harus mengalami nasib nahas. Setandan buah enau yang berada di pohon enau jatuh menimpa si Pahit Lidah.

Akibatnya, si Pahit Lidah harus meregang nyawa usai tertimpa setandan buah enau.

Si Mata Empat yang penasaran mengenai kesaktian si Pahit Lidah, turun dan memastikan kematian si Pahit Lidah.
Usai memastikan kematian si Pahit Lidah, dalam benak si Mata Empat bertanya-tanya terkait rasa lidah si Pahit Lidah.

Lantas, ia pun menyentuh lidah si Pahit Lidah dengan jari telunjuknya. Lalu, si Mata Empat menjilati jari telunjuknya.
Ternyata lidah si Pahit Lidah memang benar-benar pahit dan berujung kematian.

Keduanya dimakamkan secara berdekatan di Suka Banjar Lumbok Seminung.

Itulah kisah asal mula Makam si Pahit Lidah dan si Mata Empat yang di peroleh dari Juru Kunci Makam Tahmid dan rekannya Buklomi.

Halaman:

Editor: Merli Sentosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah