Dinasti Ratu Atut Chosiyah mulai terbangun sejak masa pemerintahan Orde Baru. Lebih tepatnya, kekuasaan keluarganya sudah dirintis sejak era Soeharto. Kemudian, diwariskan oleh sang ayah yang merupakan tokoh masyarakat di Banten, Tubagus Chasan Sochib.
Tubagus Chasan Sochib merupakan jawara Banten yang sangat disegani. Ia merupakan tokoh Partai Golkar Orde Baru yang menyaingi hegemoni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang dulu mempunyai basis massa ulama yang sangat kuat.
Karier politik Ratu Atut dimulai saat awal berpisahnya Banten dari Provinsi Jawa Barat, untuk menjadi daerah otonomi baru. Pada saat itu, dia dicalonkan sebagai Wakil Gubernur Banten, dan berpasangan dengan Djoko Munandar dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) pertama di Banten tahun 2002.
Ratu Atut kemudian menjadi Gubernur Banten dua periode. Di periode pertama, dia berpasangan dengan Mohammad Masduki. Di periode kedua, dia berpasangan dengan Rano Karno.
Pada saat menjabat gubernur, keluarga dan orang-orang terdekat banyak menduduki jabatan-jabatan tinggi seperti bupati dan wali kota hingga wakil rakyat tingkat satu maupun dua.
Periode lalu, Banten dipimpin oleh Gubernur bernama Wahidin Halim dan didamping oleh wakilnya, Andika Hazrumy yang merupakan anak dari Ratu Atut Chosiyah. Pasangan ini mengakhiri masa jabatannya pada Mei 2022. Pucuk pimpinan Banten kini dipegang seorang penjabat (pj), yakni Al Muktabar.