BPS Imbau Pemda Antisipasi Fluktuasi Harga Musiman Tiga Komoditas

- 13 Maret 2023, 13:57 WIB
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual, Senin, 13 Maret 2023.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual, Senin, 13 Maret 2023. /

WAKTU LAMPUNG - Badan Pusat Statistik (BPS)  mengimbau pemerintah daerah (pemda) untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya perubahan permintaan dan fluktuasi harga yang bersifat musiman. Terutama dikarenakan perubahan cuaca, memasuki musim panen dan menjelang bulan suci Ramadhan 2023.

 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini  menerangkan, berdasarkan kajian BPS tahun 2019, perubahan konsumsi makanan/minuman masyarakat, khususnya pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri, terjadi 3 minggu sebelum datangnya hari besar keagamaan dan nasional tersebut. Puncaknya pada H-20 (sebelum) Idul Fitri.

"Akhir efek Ramadhan terlihat sekitar H-2 (sebelum) Idul Fitri yang kemudian beralih ke konsumsi transportasi (mudik) dan akan berakhir pada H+15 (setelah) Idul Fitri," ucap dia dalam virtual Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Senin, 13 Maret 2023.

 

Disebutkannya, dari data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan (Kemendag), ada tiga komoditas yang akan cenderung meningkat konsumsinya di bulan Ramadhan. Dan sudah mulai menunjukkan peningkatan fluktuasi harga, yakni daging sapi, daging ayam ras, dan cabai merah.

Selain itu, Pudji Ismartini juga meminta pemerintah daerah mewaspadai kenaikan harga komoditas pangan yang berpotensi menyumbang inflasi pada minggu kedua bulan Maret 2023 jelang bulan Ramadhan. Di antaranya, cabai rawit, beras, cabai merah, dan minyak goreng.

Rakor juga diikuti Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim dari Ruang Command Center Lt.II Dinas Kominfotik Provinsi Lampung. 

 

Dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian meminta seluruh pemda untuk melakukan langkah-langkah konkrit dalam menjaga tingkat inflasi daerah. Hal tersebut disebabkan kenaikan harga barang dan jasa menjadi perhatian masyarakat dan ketersediaan barang dan jasa, terutama yang berhubungan dengan bahan pangan, merupakan kebutuhan yang paling mendasar.

"Semua survei menunjukkan itu. Apa yang menjadi perhatian masyarakat, pertama kenaikan harga barang dan jasa, kedua lapangan kerja, kemudian baru isu-isu lain," kata Mendagri.

 

Mendagri juga meminta pemda bersama seluruh stakeholder bersinergi dan berkoordinasi untuk terus memantau daerah mana saja yang perlu mendapatkan atensi terkait tren kenaikan harga barang dan jasa, kemudian komoditas apa saja yang perlu diberikan atensi dan diintervensi.***

 

Editor: Nizwar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah