Setelah Demo Soal Beras Bantuan, 130 KPM di Pesawaran Lampung Dipanggil Inspektorat

26 Mei 2023, 21:25 WIB
Sehari Pasca-Demo Soal Beras Bantuan, 130 KPM di Pesawaran Lampung Dipanggil Inspektorat /Foto: Apriyansyah/Waktu Lampung Online

WAKTU LAMPUNG - Setelah menggeruduk Pemkab Pesawaran, Provinsi Lampung, terkait beras bantuan 10Kg Desa Gunung Sari Kecamatan Way Khilau, 130 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dipanggil Inpektorat.

 

130 KPM tersebut mengaku tidak menerima bantuan pangan dari Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang disalurkan oleh pihak desa setempat pada tahap pertama.

Menurut Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah (PPUPD) Inspektorat Kabupaten Pesawaran M Muzakir 130 KPM tersebut untuk mengkonfirmasi kebenaran terkait penerimaan bantuan beras tersebut.

"Berdasarkan perintah Inspektur, hari ini kita memanggil 130 KPM sesuai dengan hasil pengaduan kemaren bahwa mereka tidak menerima bantuan beras bulog pada tahap pertama sebelum lebaran," kata Muzakir, di kantor Desa Gunung Sari Kecamatan Way Khilau Kabupaten Pesawaran, Kamis, 25 Mei 2023.

Dan ternyata, hanya 50 KPM di antaranya saja yang hadir memenuhi panggilan lembaga pemeriksa di lingkungan Pemkab Pesawaran itu.

Baca Juga: Pasal Bantuan Beras, Warga dari 2 Desa di Pesawaran Lampung Geruduk Pemkab dan DPRD

Berdasarkan hasil konfirmasi kepada KPM yang hadir, 50 keluarga itu mengaku tidak menerima bantuan beras tersebut.

"Mereka membenarkan tidak menerima bantuan tersebut," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Gunung Sari, Kasam berkilah kesalahan data dalam pembagian beras dari Bulog dan Bapanas tersebut.

"Hanya keselipan penyaluran," kilah dia.

Dikatakan, saat penyaluran bantuan beras tersebut, dirinya mengaku dibantu oleh RT.

 

"Dan rupanya dalam data yang kita terima dari pusat itu hanya ada nama KPM saja tanpa ada alamat yang jelas," kata Kasam.

"Nah kan di masing-masing RT itu ada nama-nama warga yang sama, sehingga saat penyaluran mengalami keselipan data KPM," tambahnya.

Terkait adanya keluhan 130 KPM yang mengaku tidak tmenerima jatah beras tersebut, dirinya mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui hal tersebut.

"130 KPM itu kita tidak tau mereka menerima bantuan beras atau tidak, kita tau pas muncul di YouTube itu kok ada orang-orang ini loh, setelah saya melihat itu saya langsung mendatangi mereka dan saya tanya dapat bantuan beras atau tidak, ternyata mereka tidak menerima bantuan beras tersebut," ujarnya.

"Ya itulah sebab dari keselipan data itu, karena bantuan beras yang kita salurkan seharusnya diberikan kepada KPM ternyata kita berikan ke warga lain yang namanya sama," tambahnya.

Dirinya juga memastikan bahwa seluruh beras yang telah diterima dari Bulog sudah tersalurkan semua. Dan dirinya juga membantah adanya pengalihan apa lagi penyelewengan dalam penyaluran bantuan beras tersebut.

"Dari awal kita belum punya data dan kita juga belum tahu ada program itu. Selain itu saya juga belum diberitahu terkait mekanisme penyaluran bantuannya seperti apa, karena saya juga baru berkerja sebagai Kepala Desa," ungkapnya.

"Dan pada intinya dalam penyaluran bantuan beras tersebut sudah di salurkan semua ke warga, hanya saja ada keselipan data tersebut," kata dia.***

Laporan: Apriyansyah

Editor: Merli Sentosa

Tags

Terkini

Terpopuler