Pimpinan Adat di Pesisir Barat Serukan 27 Ribu Warga Ikut Gerakan 3323 di Jalan Sumberrejo-Wayharu, Protes?

21 Januari 2023, 15:27 WIB
Pimpinan Adat di Pesisir Barat serukan 27 ribu warga ikut herakan 3323 di jalan Sumberrejo-Wayharu sebagai bentuk protes. Foto dibidik Jumat, 20 Januari 2023. /Foto: Novan Erson/Waktu Lampung Online/

WAKTU LAMPUNG - Pemimpin adat di Kecamatan Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung, Zulqoini Syarif, menyerukan sekitar 27.900 warga di empat pekon (Desa) menggelar gerakan besar-besaran pada 3 Maret 2023 atau gerakan 3323, untuk gotong royong membersihkan jalan Sumberejo-Wayharu.

Pimpinan adat dengan gelar Suntan Panji Negara Sai Batin Marga Belimbing yang juga wabup Pesisir Barat itu menyerukan gerakan tersebut terhadap warga asal empat pekon di Wayharu, yaitu Pekon Wayharu, Bandardalam, Siringgading dan Waytiyas. Empat pekon itu masuk dalam wilayah adat Sai Batin Marga Belimbing.

Hal itu dikatakan Zulqoini saat saat peresmian tower Base Transceiver Station (BTS) 4G menara telekomunikasi di Pekon Waytiyas, Jumat, 20 Januari 2023.

Baca Juga: Front Rakyat Lampung Barat Soroti Pembangunan Jaringan Irigasi belum Rampung

Gotong royong besar-besaran bakal dilangsungkan di sepanjang badan jalan Sumberrejo-Wayharu yang saat ini kondisinya tertutup pepohonan kecil hingga nyaris tidak bisa lagi dilalui oleh kendaraan.

Instruksi gerakan 3323 ini disebut juga sebagai bentuk protes warga Wayharu kepada pemerintah pusat yang hingga kini tak kunjung memenuhi hak-hak masyarakat Wayharu sebagai bagian warga negara Indonesia.

"Pada tanggal 3 bulan 3 Tahun 2023 ini saya minta seluruh masyarakat yang ada di wilayah Wayharu untuk kompak menggelar protes kepada pemerintah pusat yang dilaksanakan dalam wujud gotong royong membuka kembali badan jalan Sumberrejo-Wayharu yang saat ini sudah tertutup kembali oleh pepohonan," tegas Zulqoini.

"Sebelumnya bentuk protes masyarakat Wayharu dengan cara melaksanakan upacara kemerdekaan RI 17 Agustus di jalan yang tak ubahnya kubangan," sambungnya.

Baca Juga: Jaringan 4G Sentuh Daerah 3T di Pesisir Barat, Ini Lokasinya

Zulqoini meminta saat tiba waktunya semua masyarakat Wayharu untuk bersama-sama turun gotong royong dengan membawa peralatan meski hanya seadanya. "Bawa alat untuk gotong royong walaupun hanya bakul, karena tetap akan ada gunanya," pinta Zulqoini kepada masyarakat.

Sebelum tiba waktunya nanti, pihaknya sebagai Sai Batin Marga Belimbing tetap akan melakukan koordinasi dengan Polres Lampung Barat (Lambar), Polda Lampung, Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS).

"Koordinasi tetap akan dilakukan, minimal lembaga penegak hukum dan lembaga terkaitnya mengetahui tentang kegiatan kita," lanjutnya.

Menurut Zulqoini, pihaknya juga akan meminta status jalan Sumberrejo-Wayharu diubah dari jalan patroli menjadi jalan desa atau pekon. "Dengan begitu, Pemkab Pesibar memiliki kewenangan yang lebih dalam hal penanganannya," tambah sosok pemilik Pulau Betuah tersebut.

Baca Juga: Ingin Healing? Ini 4 Lokasi Wisata di Lampung Barat Paling Banyak Dikunjungi

Masih kata Zulqoini, aksi gotong royong tersebut juga merupakan bentuk tuntutan masyarakat kepada pemerintah ihwal persamaan hak sebagai bagian dari masyarakat Indonesia.

"Kami hanya menuntut persamaan hak. Sampai saat ini kami sangat patuh untuk melaksanakan kewajiban kami kepada negara ini, kami bayar pajak, kami mengikuti pemilu. Kami juga tahu batasan-batasan wilayah TNBBS, dan kami tidak pernah melanggar," ungkapnya.

"Kami hanya minta jalan 4 Meter saja agar kami bisa sejahtera dengan masyarakat lainnya yang sudah lebih dulu bisa menikmati infrastruktur yang maksimal. Sedangkan saudara kita disebelah sana bahkan mempunyai landasan pacu," tukasnya.*** (Novan Erson)

Editor: Merli Sentosa

Tags

Terkini

Terpopuler