Tersingkap Penyebab Guru-PPS Perempuan di Mesuji Lampung Tewas Bersimbah Darah

- 1 Maret 2024, 10:03 WIB
Guru perempuan yang juga anggota PPS Pemilu 2024 di Mesuji Lampung diduga dibunuh calon suaminya
Guru perempuan yang juga anggota PPS Pemilu 2024 di Mesuji Lampung diduga dibunuh calon suaminya /Foto: kolase/dok Polres Mesuji/Waktu Lampung Online

WAKTU LAMPUNG - Penyebab guru perempuan di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung tewas bersimbah darah di kamar mess SDN 08 Desa Bujung Buring, Kecamatan Tanjungraya, Rosiya Aprilia (28) mulai tersingkap.

Perempuan berstatus janda yang juga anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Muara Tenang, Kecamatan Tanjungraya itu diduga korban pembunuhan.

Terduga pelaku pembunuhan guru cantik di Mesuji Lampung itu kabarnya tak lain calon suaminya sendiri.

Sumber yang dapat dipercaya menyebut terduga pelaku pembunuh guru perempuan cantik itu telah diamankan Tekab 308 Presisi Polres Mesuji, Polda Lampung, Jumat, 1 Maret 2024 dini hari.

Sayang sumber belum bisa mengungkap identitas terduga pelaku. Demikian pula motif pembunuhan guru perempuan muda itu. ''Belum dikerahui pasti motifnya, cuman sementara motifnya karena cemburu,'' ujar sumber yang turut dalam penangkapan itu, Jumat dini hari (1/3/2024).

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Mesuji, AKP Sigit Barzali, mencurigai guru cantik itu tewas dibunuh. Hal itu terlihat dari luka diduga akibat benda tajam di bagian leher guru perempuan itu.

''Untuk sementara, korban diduga dibunuh karena ada bekas gorokan benda tajam di lehernya,'' kata kasat.

Seperti diketahui, Rosiya Aprilia, seorang guru honorer ditemukan meninggal dunia bersimbah darah di kamar mess SDN 08 Tanjung Raya, di Desa Bujung Buring Baru pada Kamis, 29 Februari 2024 sekitar pukul 18.30 WIB (Pada berita sebelumnya ditulis 17.00 WIB).

Rosiya ternyata berstatus janda dan dalam waktu dekat akan menikah lagi.

Tak hanya itu, guru perempuan yang diketahui Rosiya Aprilia itu juga seorang anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pemilu 2024 di Desa Muara Tenang, Kecamatan Tanjung Raya.

Hal itu diungkap pamannya, Ansori, kepada wartawan, Kamis, 29 Februari 2024.

Menurut Ansori, Rosiya sudah mengajar sejak gadis. Sebelum pindah tugas ke SD Negeri 08 Tanjung Raya pada 2019 silam, Rosiya sempat mengajar di SD Muara Tenang sejak tahun 2017.

Rosiya merupakan anak pertama dari pasangan suami istri (pasutri) di Desa Muara Tenang, Kecamatan Tanjung Raya, Sus dan Roh.

Ansori juga mengungkapkan jika Rosiya beratatus janda dan berencana membangun rumah tangga baru dalam waktu dekat. Bahkan, pertemuan keluarga dengan calon pendampingnya usai dilakukan.

"Korban berstatus janda, ini baru mau menikah lagi, sudah pertemuan keluarga dengan calonnya. Orang tuanya tinggal di Desa Muara Tenang, Kecamatan Tanjung Raya," ujar Ansori.

Selain guru, Rosiya juga disebut seorang anggota PPS di desa orang tuanya.

''Korban pernah menjadi anggota PPS Desa Muara Tenang, Kecamatan Tanjung Raya pada tahun 2024 ini.''

Kronologi Guru dan Anggota PPS Perempuan di Mesuji Ditemukan Meninggal Bersimbah Darah di Kamar Mess SD

Informasi yang dihimpun di lokasi, Rosiya kali pertama ditemukan meninggal bersimbah darah oleh rekannya yang juga seorang guru perempuan dan tinggal di tempat yang sama, S, namun di kamar yang berbeda.

S cukup shock menyaksikan rekannya ia temukan dalam mengenaskan dengan luka di leher diduga akibat benda tajam.

Seorang warga yang mendengar cerita S, mengatakan kala itu S baru saja tiba usai mengikuti pelatihan di Desa Brabasan, Kecamatan Tanjung Raya. S saat itu bermaksud membangunkan Rosiya yang tengah tidur di kamar rumah dinas atau mess SDN 08 Tanjung Raya, Desa Bujung Buring Baru itu.

Namun, saat membuka pintu kamar Rosiya, S terkejut bukan kepalang melihat darah di lantai dan menyaksikan rekannya itu tergeletak di atas tempat tidur.

"S baru pulang dari pelatihan di Desa Brabasan, kemudian shalat Azhar lalu mau membangunkan korban untuk mengingatkan waktunya shalat. Tapi pas dia buka pintu kamarnya, dia kaget melihat banyak darah berceceran dan korban sudah tergeletak dengan luka di lehernya," kata seorang warga.

Masih menurut warga, sebelum ditemukan meninggal, korban masih menjalankan tugasnya, mengajar. Dan bercengkrama dengan rekan sesama guru di SD tersebut.

Rosiya diakui warga memang tinggal di perumahan dinas yang berada persis di belakang lokasi sekolah tersebut.

Sementara itu, Kapolres Mesuji AKBP Ade Hermanto, tak menapik. Ia membenarkan penemuan jenazah seorang guru di kamar rumah dinas SD itu.

Dia juga memastikan anggotanya telah meluncur dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan.

"Saat ini, kami Polres Mesuji masih melaksanakan olah TKP dan penyelidikan," tutur kapolres.***

Laporan: Alfan S/Mesuji

Editor: Merli Sentosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x