Network
WAKTU LAMPUNG - Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mangatakan, ada pelaku tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang sering tampil di televisi (Tv). Saut menjelaskan, dia mengetahui hal itu ketika masih menjabat di lembaga anti rasuah itu.
“Saya masih sering lihat itu orang muncul di Tv sekarang. Padahal waktu saya di KPk, itu ada laporan masuk, dia by name, by address, dia dan istrinya. Gede uangnya,” kata Saut pada Selasa, 28 Maret 2023 seperti dikutip Waktulampung.com dari Pikiran-rakyat.com.
Saut mengatkan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bahkan sudah menyerahkan hasil pemeriksaan terkait dugaan kejanggalan harta para pejabat yang diduga terkait TPPU tersebut ke KPK. Kendati demikian, dia heran lantaran artis pelaku TPPU itu belum ditindak dan malah sering tampil di Tv.
Saat ditanyakan siapa orang yang bermaksud, ia tidak bersedia menjelaskan lebih lanjut. Akan tetapi, dia membenarkan bahwa sosok tersebut belum pernah diungkap ke publik.
"Aku enggak bisa nyebut siapa, tanya sama Pak Ivan (PPATK). Tanya, tanya sama Ivan, itu yang waktu Saut di sana, kamu pernah lapor gitu,” tuturnya.
Sebelumnya, masyarakat juga dibuat penasaran soal sosok artis yang disebut terlibat kasus TPPU dengan nilai fantastis hingga Rp4 triliun. Sosok artis yang disebut berinisial P itu diungkap Sekretaris Pendiri Indonesia Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus.
“Kami tidak dalam rangka mendiskreditkan selebritis Indonesia yang inisialnya P, tapi kami mendorong KPK meningkatkan kinerjanya,” kata Iskandar Sitorus.
Iskandar Sitorus mendorong pihak yang terlibat dalam kasus TPPU untuk segera menghentikan perbuatannya.
"Kami harapkan agar Mbak P, inisial P, tidak lagi meneruskan pola-pola demikian (pencucian uang) supaya tidak sukses orang-orang jahat ini mencuci uang hitamnya menjadi putih,” kata Iskandar Sitorus seperti dikutip dari kanal Youtube Intens Investigasi yang tayang pada 26 Maret 2023.
Dugaan TPPU dengan nilai besar mencuat usai Mahfud MD mengungkapkan adanya transaksi mencurigakan yang terdeteksi PPATK di Kementerian Keuangan sejak 2009 yang lalu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan jika mayoritas aliran dana Rp349 triliun tidak berasal dari Kementerian Keuangan tetapi berasal dari perorangan hingga perusahaan-perusahaan dan korporasi.
Lebih lanjut, Mahfud MD akan memberikan klarifikasi soal temuannya dalam sidang Komisi III DPR RI pada Rabu, 29 Maret 2023.***
Sumber : Pikiran Rakyat
