Tertekan Beban yang Biasa Dipukul

- 14 Januari 2024, 13:05 WIB
Lima Wartawan Asal Lampung Barat yang mengikuti UKW PWI bekerjasama dengan Kementerian BUMN
Lima Wartawan Asal Lampung Barat yang mengikuti UKW PWI bekerjasama dengan Kementerian BUMN /Foto: ist/Waktu Lampung Online

Jujur, program UKW gratis ini cukup membantu. Terlepas dari soal gratis atau tidak. Motivasi Kementerian BUMN dalam turut serta membentuk wartawan kompeten memang harus diakui adalah hal yang sangat luar biasa.

UKW itu digelar dua hari, Rabu-Kamis, 10-11 Januari 2024 di Hotel dan Resort Emersia, Kota Bandarlampung.

Kami memang beranjak dari tanah kelahiran lebih awal. Kami tak ingin terlambat. Semua agenda kami tekadkan diikuti, termasuk dua pra-UKW yang digelar PWI Lampung di lantai dua Balai Wartawan HI Sofian Akhmad di Kota Tapis Berseri itu dan PWI Pusat via zoom meeting.

Waktu shalat magrib telah tiba. Kami pun singgah di salah satu masjid yang cukup ikonik di Rest Area Sumberjaya. Di seberang jalan titik yang karib disebut puncak yang berdiri patung Muli Sebatin yang ada tulisan Bumi Sekala Brak.

Setelah menjalankan salah satu dari lima shalat yang diwajibkan agama Islam itu, kami beristirahat sejenak. Kopi robusta yang terkenal itu kami pesan. Kami sruput sembari membuka ponsel pintar.

Sesekali saya melirik ke arah ponsel Anton Suryadi. Emmm.. rupanya sama: Membuka Pedoman Pemberitaan Ramah Anak disingkat PPRA. Namun saya lihat dia hanya terus menggulir saja. Tak lama ditutupnya. Tampaknya tak ia baca dengan seksama.

Hal serupa kerap saya alami, ingin membaca lagi, tetapi pikiran tak karuan. Alhasil hanya discoll saja dan ditutup kembali.

Gundah-gulana rupanya, terlalu khawatir tidak lulus UKW. Sehingga membaca saja tidak fokus, alih-alih bercanda ria seperti biasa yang kami lakukan di bawah pohon rindang atau yang kerap kami sebut "DPR", di tengah Kompleks Pemkab Lampung Barat di Waymengaku sana.

Tak begitu lama, roda mobil yang kami tumpangi kembali menggilas aspal yang terdengar basah.

Perjalanan cukup terasa, aspal terlihat begitu hitam pekat. Sesekali memantulkan sinar dari pancaran bohlam mobil yang berlawanan arah, silau terasa di indera penglihatan. Maklum, hujan memang telah turun tak lama setelah kami beranjak.

Halaman:

Editor: Merli Sentosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x