Wadirut MIND ID Berharap Unila Bisa Jadi Icon Subcluster Champion Transformasi Digital

6 September 2023, 00:23 WIB
Wakil Direktur Utama PT Mining Industry Indonesia (MIND ID) DR. Dany Amrul Ichdan dan Ketua LPPM Unila Habibullah Jimad di Radison Hotel Lampung, Selasa, 5 September 2023. /

WAKTULAMPUNG.COM - Pelaku industri mengapresiasi inisiatif strategis oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Lampung (Unila). Kampus kebanggaan masyarakat Bumi Ruwa Jurai ini dapat menjadi icon subcluster champions di pasar global dalam transformasi digital. 

 

"Kami dari pelaku industri BUMN, pertama mengapresiasi LPPM Unila. Terobosan digital ini merupakan langkah penting untuk kita menjadi champion si pasar global. Untuk menjadi champion itu, kita harus membangun cluster-cluster champion," ucap Wakil Direktur Utama PT Mining Industry Indonesia (MIND ID) DR. Dany Amrul Ichdan di Radison Hotel Lampung, Selasa, 5 September 2023. 

Menurut Lulusan SI Manajemen Ekononi Unila Tahun 1998 ini, dari dari subcluster champion Provinsi Lampung, Unila bisa naik ke nasional lalu pasar global.

Nah, Unila sebagai pengejawantahan Tri Dharma Perguruan Tinggi tentu harus melakukan reinventing (menemukan kembali) terhadap era modern, era terbarukan. Reinventing tersebut sesuai dengan semangat-semangat corporasi dan tantangan-tantangan di pasal global. 

 

Dany Amrul Ichdan mencontohkan masalah isu-isu besar saat ini. Seperti isu ESG (praktik bisnis yang memerhatikan keberlanjutan lingkungan, sosial, dan tata kelola usaha yang baik), isu sustainability, dan isu karbonisasi.

"Ini semua menjadi peranan penting bagaimana kita kampus (Unila) bisa menjadi pilar untuk menyukseskan industri kampus dan sumber daya manusianya," kata pria yang meraih gelar Doktor dari S3 Business and Corporate Strategic Management, Universitas Padjadjaran tahun 2011 itu. 

Dany berharap Unila bisa berkiprah dikancah internasional. Oleh karenanya, inisiatif acara yang dipelopori LPPM Unila bisa memghasilkan sebuah konsepsi, sebuah frame world dan juga inisiatif kolaborasi antara kampus dengan industri, khususnya dalam tranformasi digital. 

 

Yang kedua, menurut Dany, transformasi digital tidak bisa dilihat secara parsial. Ibarat melihat ada orang sudah paperless (inovasi teknologi yang menjadi tren).

"Misal kertas sudah paperless, oh ini sudah tranformasi digital, padahal belum. Itu baru digitasi. Itu adalah proses awal meninggalkan basic base. Meninggalkan fisik menuju kepada digital," ujarnya.

Tahapan itu, lanjut Dany Amrul Ichdan, baru milestone (tonggak pencapaian) awal, belum transformasi. Harus melangkah ke atas kepada digitalisasi.

 

"Digitalisasi itu sudah mulai maju lagi, sudah kepada proses bisnis yang berubah kepada digital. Di atasnya lagi baru transformasi. Transformasi itu sudah integrasi. Integrated. Sudah one stop service, bukan cuma paperless," katanya.

Dan lagi, semua proses bisnis lewat satu platform. Kenapa? Karena bisnis itu membuat semuanya menjadi mudah. Dan itu memengaruhi customes behavior, perilaku masyarakat. Merubah!" tutur Dany.

Menurut Dani, semua orang mau simpel. Semakin simpel dalam bisnis, maka dia semakin memiliki apa yang disebut dengan cost leadership, berarti skala ekonomis. Semakin skala ekonomi bisnis, maka semakin kompetitif dan adaptif.

 

"Banyak misi gagal karena tidak kompetirif, tidak adaptif. Kenapa? Karena high cost. Nah, digitalisasi dan transformasi digital ini mendorong agar top of main (pikiran teratas)  para pelaku industri dan juga kampus sebagai sumber menghasilkan manusia juga punya tokoh mind yang sama. 

Yang ketiga, kegiatan LPPM ini menyadarkan semua  pihak, semua stakeholder di.Lampung khusus dan di Indonesia. Bahwa ketika bicara proses transformasi digital, ini buka cuma kerjaan orang IT.

"Tidak begitu. Proses tranformasi bisnis Itu adalah untuk semua," ujarnya.

 

Untuk.diketahui, Dany Amrul Ichdan hadir untuk menjadi pembicara utama di  The 4th Universitas Lampung International Conference on Social Sciences (ULICoSS) dan The 4th Universitas Lampung International Conference on Science, Technology, and Environment (ULICoSTE) Tahun 2023. Konferensi internasional itu  digelar LPPM Unila dengan menghadirkan juga pembicara utama dari Rusia, Jepang, Malaysia, Palestina, Tingkok, Prancis, dan Indonesia.***

 

 

Editor: Nizwar

Tags

Terkini

Terpopuler