Sempat Persulit Prancis, Lebanon Tumbang di Laga Akhir Grup H FIBA World Cup

- 29 Agustus 2023, 21:23 WIB
Pertandingan Lebanon melawan Prancis di Grup H Piala Dunia FIBA 2023 di Indonesia Arena Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (29/8/2023). (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)
Pertandingan Lebanon melawan Prancis di Grup H Piala Dunia FIBA 2023 di Indonesia Arena Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (29/8/2023). (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar) /

Pertengahan kuarter kedua Lebanon unggul dua digit 35-25. Namun Prancis membalikan keadaan di akhir kuarter 38-37. Yabusale menjadi motor serangan Prancis dengan mencetak 16 poin, tapi Arakji masih unggul dengan 21 poin.

Perolehan poin kedua tim tetap ketat di kuarter tiga. Lebanon berbalik unggul tipis 59-58. Prancis yang tak ingin kehilangan muka bermain sedikit lebih agresif terutama dalam defense. Mereka memaksa Lebanon melakukan kesalahan untuk menghukumnya dengan transisi cepat. Cara lain, rotasi bola yang diakhiri tripoin membuat Lebanon terus tertinggal.

Akan tetapi, Lebanon tak mau menyerah hingga benar-benar tak punya peluang. Tim asuhan Jad El Hajj berhasil menipiskan jarak hanya menjadi tiga angka 79-82 lewat dua tembakan bebas Arakji saat pertandingan tinggal tersisa satu menit. Malang bagi Lebanon, mereka gagal mengamankan rebound saat serangan Prancis gagal berbuah poin. Tembakan Batoum pada 0:32 membuat skor menjadi 85-79. Hayk Gyokchyan mencoba tembakan tiga poin tapi meleset. Sayang, Zeinoun salah mengoper sehingga bola berada di tangan Prancis dengan 12 detik tersisa. Prancis akhirnya mengamankan kemenangan 85-79.

Yabusele keluar sebagai pemain terbaik dengan torehan 19 poin. Fournier mencetak 17 angka, Elie Kobo 12 poin, dan Batum 12 angka. Adapun Isaia Cordinier menyumbang 10 poin

Dari Lebanon, Arakji yang tampil atraktif dan menghibur penonton finis dengan 29 poin 3 rebound dan 4 assist. Ali Haidar menyumbang 12 poin serta El Darwich 10 angka.

"Terima kasih kepada Lebanon. Mereka bertarung sangat keras. Mereka tim yang tangguh," kata Yabusele.
Ia mengatakan kemenangan ini sangat penting bagi Prancis untuk bangkit setelah dua hasil buruk sebelumnya. Menurutnya, Prancis harus menunjukkan jati diri mereka dan mengakhiri turnamen dengan catatan bagus.

Pelatih Vincent Coullet mengatakan, timnya masih terpengaruh oleh dua kekalahan sebelumnya dan kegagalan lolos. Ia meminta para pemainnya merespons dengan menunjukkan sesuatu yang lebih baik. Di matanya, para pemainnya menunjukkan komitmen tersebut meskipun tanpa diperkuat tiga bigmannya. "Saya tidak tahu apakah tiga bigman kami bisa bermain dalam dua pertandingan berikutnya yang sulit, tapi saya harap kami menunjukkan lagi hasrat seperti tadi," ujarnya.

Jad El Hajj mengatakan, Prancis tetap tangguh meski kehilangan tiga pemain karena punya 7-8 pemain hebat di NBA dan Euroleague. Ia mengaku bangga kepada para pemain Lebanon karena mampu bertarung mengimbangi Prancis dan bahkan memimpin sempat memimpin 20 sampai 25 menit.

"Namun pada akhirnya kami membuat kesalahan seperti offensive rebound dan transisi dan mereka menghukum kami. Kami tak punya masalah dan yang terpenting, kami berada di trek yang tepat. Ini karakter yang ingin kami mainkan, Ini Lebanon, semoga dalam dua pertandingan selanjutnya kami bisa meraih kemenangan," jelas Jad.

Sementara Arakji mengatakan Lebanon tidak beruntung sehingga harus menelan kekalahan, padahal punya peluang untuk mengalahkan tim setangguh Prancis. "Meskipun mereka kehilangan sejumlah pemain besar tapi bermain melawan Nando, Batoum, Fournier, Yabusele, semua pemain yang sangat kami hormati. Sangat disayangkan, saya sesaat sempat berpikir kami bisa mengambil game ini. Mereka punya pengalaman segudang dan tahu bagaimananya mengakhiri pertandingan," kata Arakji.

Halaman:

Editor: Merli Sentosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah