Gubernur Gugah Stakeholder Cari Solusi Kembalikan Kejayaan Lada Lampung

- 23 Februari 2023, 15:12 WIB
KEJAYAAN LADA LAMPUNG: Gubernur Lampung saat membuka Seminar Lampung Economic Update dan Talk Show "Mengembalikan Kejayaan Lada Lampung Si Mutiara Hitam dari Sai Bumi Ruwa Jurai," di Hotel Emersia, Kamis (23/2/2023). Foto Kominfotik Lampung.
KEJAYAAN LADA LAMPUNG: Gubernur Lampung saat membuka Seminar Lampung Economic Update dan Talk Show "Mengembalikan Kejayaan Lada Lampung Si Mutiara Hitam dari Sai Bumi Ruwa Jurai," di Hotel Emersia, Kamis (23/2/2023). Foto Kominfotik Lampung. /

WAKTU LAMPUNG - Lada hitam, satu dari sejumlah komoditi unggulan Lampung. Bahkan, lada hitam Lampung sangat jaya di era tahun 1980-an. 

Karena itu, Arinal Djunaidi bertekad mengembalikan kejayaan lada Lampung sejak dilantik menjadi gubernur pada 13 Juni 2019. Tiga tahun berlalu, upaya tersebut belum juga membuahkan hasil. 

Padahal, Provinsi Lampung merupakan penghasil lada hitam terbesar secara Nasional dengan luas 45.642 hrktat dan produksi 15.229 Ton. Juga telah memiliki Indikasi Geografis (IG) untuk lada hitam oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum dan HAM) Republik Indonesia dengan nomor ID G 000 00 00 42.

Namun demikian, menurut Gubernur Lampung, dibalik besarnya potensi dan sumbangsih lada Provinsi Lampung, masih banyak terdapat masalah yang harus dihadapi. Di antaranya, yakni Produksi dan produktivitas hasil perkebunan yang belum optimal karena serangan Organisme Pengganggu Tanaman (hama dan penyakit), perubahan iklim, penurunan tingkat kesuburan tanah, lemahnya permodalan petani, serta pengaruh pasar.

"Oleh karenanya, besarnya perhatian saya terhadap komoditas unggulan lada ini. Dari awal, saya masukkan dalam agenda kerja utama saya yaitu Revitalisasi Lada," tegas Gubernur Lampung saat membuka Seminar Lampung Economic Update dan Talk Show "Mengembalikan Kejayaan Lada Lampung Si Mutiara Hitam dari Sai Bumi Ruwa Jurai," di Hotel Emersia, Kamis (23/2/2023).

Sebagai upaya revitalisasi lada, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung telah melakukan sejumlah tindakan dan inovasi. Seperti Gerakan Peningkatan Produksi, Nilai Tambah, dan Daya Saing (Grasida) Perkebunan berupa peremajaan, rehabilitasi dan intensifikasi untuk lahan perkebunan lada yang sudah tidak produktif.

Lalu, peningkatan kualitas sumber daya manusia pekebun melalui sejumlah pelatihan, peningkatan kualitas mutu hasil dengan memberikan bantuan alat pengolahan hasil, bantuan permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbasis perkebunan, serta melakukan inovasi bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Selain itu, untuk meningkatkan pendapatan petani lada juga dilakukan melalui program Kartu Petani Berjaya yang diharapkan para petani mendapatkan kemudahan seperti sarana Produksi Pertanian, Akses Permodalan dari Perbankan dan lembaga keuangan, Pembinaan dan pendampingan Manajemen Usaha dan Teknologi, Pemasaran Hasil Pertanian, Layanan Asuransi Usaha dan Jaminan ketenagakerjaan, serta Beasiswa Pendidikan bagi Keluarga Petani tidak mampu.

Meskipun demikian, Gubernur Lampung mrngakui bahwa telah banyak hal yang sudah dilakukan, namun sampai kini belum mampu mengembalikan kejayaan lada Lampung. Karenannya diperlukan pembahasan yang serius dari semua pihak untuk dapat menyelesaikan permasalahan ini.

Halaman:

Editor: Nizwar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x