Network
WAKTU LAMPUNG - Kerjasama politik antara Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dikabarkan cerai atau berakhir setelah Ketum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menerima tawaran sebagai bakal calon wakil presiden (Cawapres) dari bakal calon presiden (Capres) Anies Baswedan untuk Pilpres 2024 nanti.
Meski menyebut monghormati, pihak partai besutan Prabowo Subianto itu menyebut koalisi dengan PKB otomatis berakhir setelah PKB menerima tawaran kerja sama politik dari Partai NasDem untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). "Pada prinsipnya, kami (Partai Gerindra) menghormati," kata Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, Jumat, 1 September 2023 seperti dilansir dari Pikiran-rakyat.com.
Baca Juga: Tok! Partai Demokrat Cabut Dukungan Terhadap Anies dan Keluar dari KPP
Dikatakan, keputusan PKB tersebut otomatis berdampak pada kerja sama politik antara Gerindra dan PKB, berakhir.
"Selamat berjuang, serta mengajak untuk bersama-sama menjaga iklim pemilu yang akan datang dengan sejuk dan damai agar Pemilu 2024 berlangsung aman dan lancar," katanya lagi.
Seperti diketahui, Partai Gerindra dan PKB sempat menjalin kerjasama politik di dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang kemudian berubah menjadi
Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Namun lantaran Cak Imin disandingkan dengan Anies Bawedan untuk pesta demokrasi pada 14 Februari 2024 nanti, koalisi kedua parpol itu bubar.
PKB dikabarkan bakal merapat ke KPP. KPP sendiri juga ditinggalkan Partai Demokrat juga lantaran Cak Imin Cawapres Anies.***
