Misi Kalahkan Leipzig, Jalan City Wujudkan Sejarah Rengkuh Trofi Liga Champions

14 Maret 2023, 02:18 WIB
Penyerang Manchester City Erling Braut Haaland (kiri) mengoper bola ke arah rekannya dan dihadang pemain RB Leipzig Josko Gvardiol (kanan) dalam laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions, di Sadion Red Bull Arena, Leipzig, Jerman, Selasa (22/2/2023). ANTARA FOTO/Reuters-Annegret Hilse/hp /

WAKTU LAMPUNG - Manchester City akan menjamu RB Leipzig pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Stadion Etihad, Selasa, 14 Maret 2023, dini hari WIB. Leg pertama di Stadion Res Bull Arena, pasukan Pep Guardiola menahan imbang 1-1 wakil Bundesliga Jerman itu.

City jelas mengincar kemenangan. Tiket lolos ke perempatfinal akan menjadi jalan mewujudkan sejarah untuk kali pertama Manchester Biru merengkuh trofi Liga Champions. 

Pep Guardiola menyebut kesuksesan kariernya sebagai pelatih Manchester City hanya akan ditentukan dengan gelar juara Liga Champions. Tdak peduli berapa kali klub asuhannya memenangi trofi Liga Premier Inggris.

Diketahui, Guardiola kini tercatat sebagai pelatih City tersukses. Selama 7 tahun di Manchester, pelatih Spanyol berusia 52 tahun itu telah mengangkat trofi Liga Premier sebanyak empat kali, memenangi empat trofi Piala Liga, dan satu Piala FA.



Meski bergelimang dengan gelar domestik, tetapi City belum pernah merengkuh trofi Liga Champions. Bagi Guardiola, upaya City untuk memenangi kompetisi klub elite Eropa untuk pertama kalinya itu merupakan sebuah inspirasi tetapi tidak jarang membuatnya frustasi.

Padahal, Guardiola pernah membawa Barcelona memenangi dua gelar Liga Champions, yaitu pada 2019 dan 2011. Ia gagal mengulangi kesuksesan itu saat melatih Bayern Munich selama tiga tahun.

Pep Guardiola Penasaran

Bersama City, Pep Guardiola nyaris merengkuh gelar Liga Champions pada 2021. Namun,  City dikalahkan Chelsea 0-1 pada partai final di Estadio do Dragao, Porto, Portugal, Minggu dini hari, 30 Mei 2021. Gol dicetak Kai Havertz.

Sebelumnya, City beberapa kali tersingkir pada babak gugur. Juga tahun lalu, ketika ditumbangkan Real Madrid pada partai semifinal. Sempat menang 4-3 di Etihad, namun kalah 1-3 di Santiago Bernabeu. Real Madrid lolos dengan agregat 6-5.

Dihadapkan pada pertanyaan apakah eranya di City akan ditentukan hanya dengan prestasi di turnamen level Eropa,. "Iya. Bukan berarti saya sepakat dengan hal tersebut tapi kami benar-benar akan dinilai dengan kompetisi itu," ucap Guardiola menjawab hal itu, dikutip Waktulampung.com dari Antara.

Akan tetapi, Ia yakin perkembangan City dari tim yang dipandang sebelah mata menjadi anggota klub elite Eropa di bawah kepemimpinannya layak mendapat penghargaan lebih.




"Sejak hari pertama saya tiba, duduk di sini untuk pertama kalinya, mereka (media) bertanya kepada saya 'apakah Anda di sini untuk memenangi Liga Champions?" kata Guardiola dikutip AFP.

"Saya bilang 'Apa? Apabila Anda manajer Real Madrid mungkin saya akan menerima itu.' Tapi saya menerima itu di sini. Ini tidak akan berubah," ujarnya.

Telah Berjuang Sangat Baik

Gelandang City Kevin De Bruyne bersikeras bahwa era kepelatihan Guardiola harus dipandang sebagai kesuksesan meski sejauh ini belum pernah mendaratkan titel Liga Champions.




"Setiap tahun kami mendekatinya, perempat(final), semi(final), final. Kami belum pernah mencapai tujuan terakhirnya. Kami akan mencobanya lagi," kata De Bruyne.

"Apabila Anda menghiraukan suara-suara itu maka akan mengganggu. Saya tahu kami belum memenanginya tapi kami telah berjuang dengan sangat baik," katanya melanjutkan. 

"Saya tahu orang-orang memandang Anda apabila Anda memenanginya, tapi begitu banyak situasi yang terjadi," katanya lagi.

Saat City tertinggal 5 poin di belakang Arsenal yang memuncaki klasemen Liga Inggris, maka Liga Champions akan menjadi semakin penting pada musim ini.

 


Untuk memenangi Liga Premier atau Liga Champions, City memerlukan Erling Haaland dalam kondisi terbaiknya.

Haaland mencetak gol kemenangan lewat titik penalti melawan Crystal Palace pada Sabtu (11/3) dan menjadi gol ke-34 baginya di semua kompetisi musim ini.

Di tengah kritik yang menyebut Haaland kurang terlibat dalam permainan membangun serangan, Guardiola yakin striker Norwegia itu akan mampu meningkatkan perannya di lapangan.

"Saya tidak suka satu pemain hanya berdiri di dalam kotak untuk mencetak gol. Tentunya itu penting, itu hal utama, tapi itu bukan semata-mata yang kami inginkan dari dia," kata Guardiola.




"Ketika kami jauh dari kotak lawan, dia tidak bisa mencetak gol. Kami perlu dia terlibat dan aktif.
Dia sedikit lebih baik tapi dalam hal ini, dia bisa lebih baik," ucap Guardiola.***

Sumber : Antara

Editor: Nizwar

Tags

Terkini

Terpopuler