Warga dari dua kecamatan itu geram lantaran korban bertambah. Mereka merusak kantor TNBBS Resor Suoh. Bahkan kantor bercat hijau itu kini rata dengan tanah. Massa juga membakar sepeda motor.
Atas peristiwa itu, Kapolres Ryky dan Damdim Rinto Wijaya turun ke lokasi. Keduanya mememui warga dam bermediasi agar situasi kembali kondusif.
Kapolres Ryky menyayangkan pengerusakan Kator Resor Kehutanan Suoh itu. Sejatinya itu tidak perlu terjadi.
''Kami turut prihatin atas kejadian yang menimpa korban. Namun kami juga menyayangkan kejadian pengerusakan yang dilakukan oleh warga. Kami Polres dan Kodim 0422 Lampung Barat telah berupaya, kami telah membentuk satgas dan tim untuk pemburuan binatang buas,'' ujar Kapolres Ryky.
''Para peratin (Kades, Red) minta tolong sampaikan kepada masyarakat, tolong jaga kondusifitas. Saat ini aparat pemerintah termasuk TNI-Polri telah melakukan upaya-upaya. Kita sama-sama berusaha mencari binatang tersebut supaya situasi cepat kondusif. Jika dalam keadaan mengancam jiwa manusia, silahkan untuk dilakukan tindakan represif terhadap harimau tersebut,'' kata Kapolres Ryky.
Dia meminta masyarakat tidak kembali berbuat anakis. ''Saya minta seluruh warga Suoh untuk tidak berbuat anarkis dan saling menyalahkan, kita sama sama berupaya sekuat tenaga supaya konflik ini segera berakhir,'' ujar Kapolres Ryky
Sementara Anggota DPRD Kabupaten Lampung Barat Dapil 5, Sugeng Hari, mewakili warga Suoh meminta Satgas untuk melakukan eksekusi terhadap harimau tersebut.
“Kami warga Suoh setelah adanya korban lagi hari ini, kami meminta kepada aparat dalam hal ini Team Satgas untuk segera dilakukan tindakan tegas kepada harimau tersebut,'' katanya.***