Giliran DPRD Pesisir Barat Lampung Desak Landasan Pacu Bandara M Taufiq Kiemas Diperpanjang hingga 2.100 Meter

- 2 Februari 2024, 22:48 WIB
Ilustrasi landasan pacu bandara
Ilustrasi landasan pacu bandara /Darli Donizete/Pexels

KRUI, WAKTUI LAMPUNG - Setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Barat, Provinsi Lampung, kini giliran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat buka bersuara soal perpanjangan landasan pacu Bandara Muhammad Taufiq Kiemas Krui oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Lembaga wakil rakyat di kabupaten termuda di Lampung itu yang mendesak Kemenhub memerpanjang runway Muhammad Taufiq Kiemas Krui itu.

Wakil Ketua I DPRD Pesibar, Ripzon Efendi, Jumat, 2 Februari 2024, berharap pepanjangan landasan pacu landing pesawat berbadan besar seperti boeing segera diujudkan.

Penambahan panjang landasan pacu Bandara Muhammad Taufiq Kiemas bukan tanpa alasan yang kuat. Bagaimana tidak, saat ini antusiasme masyarakat untuk menggunakan transportasi udara terus menunjukkan peningkatan.

"Terlebih Pesisir Barat adalah daerah yang kaya akan potensi, salah satunya potensi pariwisata pantai dan surfing. Di mana di setiap tahunnya jumlah turis asing maupun lokal yang masuk ke Pesisir Barat mencapai ribuan. Dan salah satu kendala terbesar untuk memaksimalkan potensi tersebut tidak lain permasalahan akses menuju Pesisir Barat. Jika ditempuh melalui perjalanan darat dari Bandar Lampung membutuhkan waktu enam hingga tujuh jam," ujar Ripzon.

Baca Juga: Bendara Pesisir Barat Lampung Dinilai belum Maksimal Dongkrak Turis Asing

Artinya, lanjut Ripzon, jika panjang runway dapat dilakukan penambahan hingga 2.100 Meter, dan pesawat jenis boeing dapat melakukan aktivitas penerbangannya di Bandara Muhammad Taufiq Kiemas diyakini berimbas terhadap melesatnya jumlah turis asing maupun lokal yang berkunjung ke Pesisir Barat, serta minat masyarakat umumnya untuk menggunakan transportasi udara juga akan meningkat.

"Karena memang selama ini masyarakat cukup tertarik untuk menggunakan transportasi udara, hanya saja acapkali masyarakat mengurungkan niatnya disebabkan karena tidak nyaman dan khawatir dengan ukuran pesawat yang terbang di bandara tersebut adalah pesawat yang kecil dengan kapasitas penumpang yang sangat sedikit, serta jadwal terbang yang sangat minim," ungkapnya.

"Itu tidak hanya masyarakat Pesisir Barat, bahkan ada banyak masyarakat yang berasal dari kabupaten tetangga seperti Lampung Barat (Lambar), Kaur Provinsi Bengkulu, dan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), yang sebenarnya sangat tertarik menggunakan transportasi udara melalui Bandara Muhammad Taufiq Kiemas, tapi takut karena pesawatnya kecil," ujarnya.

Karenanya Ripzon berharap agar Kemenhub dapat memberikan perhatian khususnya terhadap upaya memaksimalkan Bandara Muhammad Taufiq Kiemas.

"Dengan ketersediaan berbagai potensinya yang terkandung, ketika pesawat boeing bisa beraktivitas di Bandara Muhammad Taufiq Kiemas dapat berdampak terhadap kemajuan Pesibar yang menjadi pusat perekonomian," ucapnya.

Ungkapan senada juga disampaikan Wakil Ketua Komisi III, Aris Ikhwanda.

Menurut Aris, jika runway Bandara Muhammad Taufiq Kiemas dapat diperpanjang hingga ukuran ideal untuk pesawat boeing, pihaknya meyakini mampu menjadi pengungkit terhadap kabupaten dengan singkatan Pesibar itu, maju dengan pesat.

"Dari sektor pariwisata, Pesibar saat ini sudah dilirik dunia. Jumlah turis asing yang melancong ke Pesibar untuk bermain surfing di Pesibar yang jumlahnya mencapai belasan ribu sudah cukup menjadi bukti," ucap Aris yang beken dengan sapaan Dang Mex itu.

Belum lagi potensi hasil bumi yang dimiliki Pesibar, Ia menegaskan bahwa berbagai komoditi yang dihasilkan Pesibar seperti getah damar mata kucing, kopi, lada, dan cengkeh yang sudah sejak lama melegenda dan diekspor ke berbagai negara di belahan dunia.

"Artinya, jika pesawat dengan ukuran besar dan bisa mengangkut berbagai komoditi hasil bumi bisa melakukan penerbangan di Bandara Muhammad Taufiq Kiemas, dibarengi dengan ketersediaan rute yang maksimal jelas akan membuat investor jauh lebih banyak masuk dan menanamkan modalnya di Pesibar," tegasnya.

Dang Mex juga memaparkan potensi di bidang kelautan yang dimiliki Pesibar, di mana wilayah perairan Pesibar yang cukup luas dengan berbatasan langsung ke Samudera Hindia, membuat hasil perikanan tangkap di Pesibar terbilang melimpah ruah serta berkualitas sangat baik.

"Terlebih dengan adanya wacana pemerintah ihwal pengelolaan, jelas ini akan berpengaruh dengan tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan se-Pesibar," pungkas Dang Mex.

Dang Mex menandaskan jika melihat dari berbagai potensi yang dimiliki Pesibar, Ia menilai seharusnya tidak ada alasan bagi pemerintah pusat untuk tidak mengembangkan Bandara Muhammad Taufiq Kiemas secara maksimal. "Pesibar bisa menjadi pusat perekonomian dari beberapa daerah di Provinsi Lampung, dan luar Lampung seperti Kaur dan OKU Selatan," tukas Dang Mex.***

Laporan: Novan Erson

Editor: Merli Sentosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah