Bandara Pesisir Barat Lampung Dinilai belum Maksimal Dongkrak Turis Asing

- 1 Februari 2024, 09:14 WIB
Pj Sekkab Pesisir Barat, Jon Edwar
Pj Sekkab Pesisir Barat, Jon Edwar /Foto: ist/Waktu Lampung Online

KRUI, WAKTU LAMPUNG - Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, diproyeksikan menjadi daerah yang diproyeksikan menjadi pengembangan pertumbuhan ekonomi baru di Bumi Rua Jurai. Hal itu didukung dari letak strategis kabupaten paling ujung Lampung itu yang memiliki cukup banyak potensi, khususnya pada sektor pariwisata pantai dan surfing.

Bahkan kualitas ombak untuk bermain surfing di kabupaten yang dijuluki Bumi Para Sai Batin dan Ulama itu, diklaim sebagai salah satu ombak terbaik didunia dengan jumlah spot untuk bermain surfing sebanyak 39 spot surfing. Hal itu juga terbukti dengan jumlah turis asing yang berwisata ke kabupaten denhan akronim Pesibar itu mencapai ribuan yang datang dari berbagai negara.

Demikian dikatakan Pj Sekkretaris Kabupaten (Sekkab) Pesisir Barat, Jon Edwar, ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu, 31 Januari 2024.

Kendati begitu, keberadaan Bandara Muhammad Taufiq Kiemas yang berada persis di ibukota kabupaten yang berbatasan dengan Provinsi Bengkulu itu hingga saat ini belum mampu menjadi pengungkit maksimalnya potensi surfing dan potensi di sektor lainnya.

Bagaimana tidak, landasan pacu Bandara Muhammad Taufiq Kiemas yang hanya mencapai 1.450 Meter itu belum memungkinkan agar bisa mendaratnya pesawat boeing yang berbadan lebar dan mampu mengangkut penumpang dari puluhan hingga ratusan orang.

Menurutnya, akses darat untuk menuju Pesibar dari Bandar Lampung, meski terbilang cukup bagus namun membutuhkan waktu tempuh yang cukup lama dengan kisaran enam hingga tujuh jam perjalanan.

"Maka salah satu solusi terbaik untuk memangkas waktu tempuh yang cukup lama itu adalah dengan memaksimalkan Bandara Muhammad Taufiq Kiemas," ungkap sosok putra daerah pertama yang menjabat Sekkab di Pemkab Pesibar itu.

Menurut Jon, untuk memaksimalkan hal tersebut, Pemkab Pesibar dituntut untuk mampu berupaya agar pesawat sekelas boeing dapat terbang dan mendarat di bandara dimaksud. "Meskipun memang saat ini Pemkab Pesibar baru mampu bekerjasama dengan Susi Air, dengan daya angkut penumpangnya masih sangat sedikit dan jam terbang pada Tahun 2023 lalu hanya satu kali dalam seminggu, dan di Tahun 2024 disepakati untuk meningkat menjadi dua kali dalam seminggu," jelas Jon.

"Artinya kondisi tersebut belum memadai untuk menjadi pendorong agar maksimalnya sektor pariwisata di Pesibar," tutur Jon.

Halaman:

Editor: Merli Sentosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x