Network
WAKTU LAMPUNG - Seekor kambing hutan atau Capricornis Sumatraensis tertangkap kamera Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) atau Internasional Animal Rescue (IAR) yang berkolaborasi dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Batu Tegi, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
Dilansir dari akun istagram @iar_indonesia, hewan yang juga disebut Sumatran Serow itu tertangkap kamera perangkap atau trapcam di kawasan hutan lindung Batu Tegi.
Hewan super langka itu dapat ditemukan di semenanjung Malaka, meliputi Malaysia Thailand dan Indonesia tepatnya di pulau Sumatera.
Kambing hutan ini biasa hidup pada ketinggian 200-300 meter di atas permukaan laut (mdpl) di hutan atau pinggir hutan yang biasanya di tebing cukup terjal.
Warna bulu satwa ini cendrung abu-abu tua atau cenderung hitam dan tampak putih di bagian leher belakang dan depan.
Kerabat dekat hewan ini adalah kerbau, moncongnya juga mirip kerbau dengan tanduk mirip tanduk antelope.
Spesies ini dikenal pemalu biasanya hidup soliter meski pernah ditemukan juga dalam kelompk kecil.
Satwa ini juga satwa teritorial. Hewan ini menandai wilayahnya dengan kotorannya.
Habitatnya yang berkurang menjadi ancaman bagi kehidupan kambing hutan Sumatera itu. Belum lagi perburuan liar untuk daging dan tanduknya mengancam kelestariannya.***
