Ketahuilah! 8 Gejala Anak Melukai Diri Sendiri

- 14 Maret 2023, 00:30 WIB
Ilustrasi remaja mengalami stres yang berisiko melukai diri sendiri. /istockphoto.com/
Ilustrasi remaja mengalami stres yang berisiko melukai diri sendiri. /istockphoto.com/ /

WAKTU LAMPUNG - Sebanyak 52 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bengkulu UtaraProvinsi Bengkulu, secara massal melukai tangan mereka sendiri. Kasus serupa terjadi di Bali. 

 

Diduga fenomena self harm (melukai diri sendiri)  itu karena pengaruh media sosial (medsos). Karena itu, orang tua perlu mengetahui lebih banyak mengenai self harm. Apa saja tanda-tandanya dan bagaimana orang tua mencegahnya.

Dikutip dari laman halodoc, dr. Fadhli Rizal Makarim menyebut self harm dengan self injury. Itu adalah perilaku menyakiti atau mekukai diri sendiri yang dilakukan dengan sengaja.

Kata dokter umum yang juga pengajar di Universitas Islam Sultan Agung Semarang itu, orang tua yang saat ini memiliki anak remaja perlu melakukan pola asuh berbeda ketika usianya masih kecil. Orang tua harus memberikan perhatian optimal agar kesehatan fisik dan mental mereka tetap terjaga di usia tumbuh kembangnya. Peran orang tua begitu penting untuk menghindari para remaja mengalami self injury

 

Menurut Fadhli, self injuty terkait dengan kesehatan mental seseorang. Berbagai tindakan dapat dilakukan oleh remaja yang mencoba melakukan self injury, seperti menyayat kulit, membenturkan kepala pada area yang keras, menarik rambut, hingga mengonsumsi sesuatu yang berbahaya bagi kesehatan.

Pemicu Self Harm/Self Injury

Selain orang dewasa, anak-anak dan remaja pun dapat mengalami gangguan psikologis yang menyebabkan dampak buruk pada kehidupannya. Satu di antaranya adalah perilaku self injury.

Self injury biasanya dilakukan untuk melampiaskan emosi yang sedang dialami oleh para remaja. Misalnya; marah, cemas, stres, depresi, putus asa, atau rasa bersalah yang tidak dapat diatasi dengan baik.

 

Melansir Very Well Mind (Cutting and Self-Harm Behaviors in Teens), tidak hanya untuk melampiaskan emosi, terkadang self injury yang dilakukan oleh para remaja dilakukan untuk mencari perhatian atau mengalihkan masalah yang sedang mereka hadapi. Bahkan, perilaku ini dapat ditularkan dari anak-anak yang memiliki lingkungan rentan dengan perilaku self injury.

Ada berbagai pemicu yang dapat meningkatkan risiko para remaja melakukan self injury. Seperti masalah sosial. Remaja yang mengalami kesulitan hidup dan masalah sosial dapat mengalami stres yang berisiko alami self injury.

Selain itu, trauma psikologis yang dialami seorang remaja juga dapat tingkatkan perasaan rendah diri, kesepian, hampa, serta mati rasa yang dapat tingkatkan risiko self injury.

 

Gejala Self Harm/Self Injury

Umumnya, para remaja yang memiliki perilaku self injury akan menyembunyikan kondisi ini dari orang tua maupun kerabat terdekat mereka. Namun, orang tua bisa perhatikan beberapa gejala terkait kebiasaan perilaku self injury pada remaja, yaitu;

  1. Memiliki luka bekas sayatan, memar, luka benturan, dan luka bakar pada beberapa bagian tubuh. Umumnya, luka terlihat pada area pergelangan tangan, lengan, paha, dan badan. 
  2. Anak memiliki luka yang sulit untuk sembuh. Bahkan, luka menjadi lebih parah.
  3. Anak senang menyendiri dan menjauh dari keramaian. 
  4. Anak sulit bercerita dan lebih senang menyembunyikan masalah yang sedang dihadapi.
  5. Sering membicarakan self injury yang dilakukan teman-temannya bisa menjadi tanda bahwa anak rentan alami kondiai serupa.
  6. Senang mengumpulkan benda benda tajam. 
  7. Selalu menggunakan pakaian yang tertutup meskipun cuaca panas.
  8. Menggunakan banyak perban.

Fadhli menyebutkan rasa cemas dan khawatir yang dirasakan oleh orangtua saat mengetahui anaknya memiliki perilaku self injury memang tidak dapat dihindari. Namun, jangan abaikan kondisi ini dan segera berbicara dengan psikolog atau psikater untuk  penanganan yang tepat.

Disarankan, hindari menghakimi anak. Lakukanlah komunikasi yang baik dengan anak agar anak merasa dihargai dan perilaku self injury dapat dihentikan. ***

 

Editor: Nizwar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah