Update, 9 Orang Diperiksa Terkait Pembakaran Kantor PPA TNBBS Lampung Barat Gegara Harimau Terkam Warga

14 Maret 2024, 16:26 WIB
Kantor TNBBS di Suoh Lampung Barat Dirusak Massa, Polisi Periksa 9 Orang /Foto: ist/Waktu Lampung Online

AKTU LAMPUNG - Saksi yang diperiksa terkait laporan Pembakaran Kantor Balai Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) Taman Nasional Bukit Barisan (TNBBS) Resor Suoh, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung yang terjadi Senin, 11 Maret 2024, bertambah lagi.

Hingga hari ini, Kamis, 14 Maret 2024, telah sembilan orang yang diperiksa. ''Sudah sembilan yang diperiksa sampai saat ini,'' ujar Kasat Reskrim Polres Lampung Barat Iptu Juherdi Sumandi mewakili Kapolres AKBP Ryky Widya Muharam, saat dihubungi Waktu Lampung Online, di Liwa, Kamis, 14 Maret 2024.

Dikatakan, pemeriksaan itu merupakan tidak lanjut atas laporan yang diterima polisi dari pihak TNBBS terkait pengrusakan dan pembakaran Kantor PPA TNBBS Resort Suoh bercat hijau itu.

Menurutnya, sejatinya masyarakat di Suoh dan Bandarnegeri Suoh (BnS) adalah masyarakat yang cinta damai. Namun bisa jadi di balik insiden pengrusakan dan pembakaran kantor PPA TNBBS itu ada pihak yang memprovokasi.

Dikatakan, pihanya juga telah mempelajari video yang beredar saat aksi berlangsung. ''Dalam melakukan aksi itu (Pengrusakan) hanya beberapa orang saja, sedangkan masyarakat yang lain itu hanya menonton,'' kata dia.

Sebelumnya, Rabu, 13 Maret 2024, polisi baru memeriksa enam sebagai saksi. ''Kami belum mengamankan, tapi baru pemeriksaan terkait dengan kejadian tersebut."

Soal insiden serangan harimau di Suoh dan BnS, Kasat Juerdi mengakui ada empat insiden.

''Jadi (Harimau) yang menyerang warga itu ada dua yang memakan korban hingga meninggal. Dan ada yang hampir diserang tapi selamat melarikan diri. Dan yang terakhir ini melukai (Seorang) masyarakat kita, namun akhirnya selamat dan sempat melakukan perlawanan dan akhirnya harimaunya pergi,'' katanya.

Kasus yang terakhir itulah masyakat ramai mendatangi puskesmas untuk mengetahui kejadian sebenarnya. ''Mereka ingin mempertanyakan ke kantor TNBBS Resort Suoh.''

Sebelumnya, Selasa, 12 Maret 2024, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik, mengatakan polisi memeroses insiden pembakaran Kantor PPA TNBBS itu.

"Untuk proses penyelidikan hingga hari ini masih berlanjut, empat orang saksi telah diperiksa,'' ujar polwan berhijab ini disadur dari laman resmi kepolisian.

Dikatakan, pihaknya belum mengetahui apakan pengrusakan dan pembakaran kantor TNBBS Suoh itu merupakan aksi spontan massa yang kesal karena kembali jatuh korban ditekam Harimau atau justru ada provokator.

''Kami belum mengetahui apakah peristiwa kemarin (Pembakaran kantor TNBBS) itu ada yang memprovokasi atau memang gerakan spontan dari masyarakat," ujarnya.

Hingga kini situasi di Suoh telah kembali kondusif. Pihaknya juga memastikan tak ada aksi susulan dari warga pasca dibakarnya kantor TNBBS tersebut.

"Sejak tadi malam Alhamdulillah kondisi memang sudah kondusif. Warga juga sudah banyak yang kembali ke rumahnya dan sudah beraktivitas seperti biasa," kata dia.

Menurutnya, aksi pengrusakan dan pembakaran kantor PPA TNBBS Resort Suoh itu diduga dilatarbelakangi bertambahnya korban yang diterkam harimau di daerah itu.

"Awalnya ada seorang warga yang tengah berkebun diserang Harimau Sumatera. Harimau ini yang sebelumnya menyerang dua warga hingga tewas di bulan Februari 2024 lalu. Namun memang upaya dari TNBBS maupun BKSDA yang memasang kandang perangkap belum bisa menangkap Harimau tersebut. Ketika mengetahui ada warga yang kembali diserang, warga ini marah kemudian mendatangi kantor tersebut," kata Kabid Umi.

Saat ratusan massa yang mendatangi kantor dengan tujuan untuk menanyakan perihal upaya penangkapan Harimau Sumatera, massa tidak menemukan satu pun petugas sehingga memicu amukan massa dan berakhir dengan pembakaran gedung.

"Di kantor itu rupanya tidak ada petugas, sehingga warga ini kembali terpicu amarahnya dan melakukan pengerusakan gedung dengan berakhir pembakar," ucap Kabid Umi.

Umi menegaskan kasus ini secepat mungkin akan segera diselesaikan bersama dengan pihak-pihak terkait sehingga tidak berkepanjangan.

"Upaya kami agar tidak berkepanjangan yakni melakukan pertemuan dengan berbagai pihak baik dari warga pihak TNBBS maupun BKSDA dan juga Pemda Kabupaten Lampung Barat," ujar dia.***

Editor: Merli Sentosa

Tags

Terkini

Terpopuler