Front Rakyat Lampung Barat Soroti Pembangunan Jaringan Irigasi belum Rampung

21 Januari 2023, 12:07 WIB
Pembangun jaringan saluran irigasi di Padang Dalom Lampung Barat belum rampung meski sudah 2023. Foto dibidik Jumat 20 Januari 2023 /Merli Sentosa/Waktu Lampung Online/

WAKTU LAMPUNG - Pembangun jaringan saluran irigasi program Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung tahun 2022 di Padang Dalom Kecamatan Bali Bukit Kabupaten Lampung Barat yang belum rampung meski telah tahun 2023 kini menjadi sorotan.

Salah satunya, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Front Rakyat Lampung Barat, Anthon Cabara Maas, Sabtu, 21 Januari 2023.

Anthon Cabara ia mendesak tim monitoring dan evaluasi (Monev) instansi terkait meninjau langsung ke lokasi irigasi dmaksud.

Tak sampai di situ, dia juga meminta aparat penegak hukum (APH) mengambil langkah. Dan jika melanggar aturan, diproses secara hukum.

"Mestinya tim monev dari dinas terkait harus segera turun ke lapangan untuk mengecek kegiatan dimakdsud. Karena itu menyangkut kebutuhan masyarakat petani. Bila memang ditemukan penyimpangan dalam penggunaan dananya harus diproses secara hukum di APH," kata dia kepada Waktu Lampung Online.

Baca Juga: Terungkap! Ada Pembangunan Jaringan Irigasi di Lampung Barat yang belum Rampung

Diberitakan sebelumnya, pembangun jaringan saluran irigasi di Padang Dalom Kecamatan Bali Bukit Kabupaten Lampung Barat yang belum rampung meski telah tahun 2023.

Bahkan, lempengan beton yang sejatinya material untuk dinding dan lantai saluran irigasi masih menumpuk dan belum terpasang.

Hal itu terungkap saat reporter Waktu Lampung Online mengecek lokasi pembangunan itu, Jumat, 20 Januari 2023.

Material pracetak lempengan beton tampak masih menumpuk disusun di bahu jalan Padang Dalom-Sukarame dan juga di lokasi.

Bahkan, terlihat ada material pracetak/lempengan beton cetak yang retak dan terbelah.

Salah satu warga yang berada di lokasi mengatakan, belum lama ini memang ada pekerja yang mulai memindahkan tumpukan material dari jalan ke lokasi. Namun, saat ini pekerja itu tidak lagi terlihat.

"Beberapa hari lalu ada yang melansir (Memindahkan) material ke sini. Tapi sekarang gak kerja lagi," ucapnya.

Baca Juga: Lewat Tahun, Pembangunan Jaringan Saluran Irigasi di Kenali Lampung Barat belum Serah-Terima

Dikatakannya, pekerjaan itu dikerjakan oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) Pekon Padang Dalom.

"Ya Pokmas yang kerja, Pak Meza. Rumahnya di atas sana. Beton-beton itu dibuat di sana," katanya.

Menurutnya, mandeknya pengerjaan saluran irigasi diduga disebabkan sengketa lahan.

"Sempat diprotes dari pemilik sawah. Kabarnya tidak setuju, gak ada koordinasi sama pemilik sawah," katanya lagi.

Beberapa wartawan sempat berupaya mengonfirmasi Meza seperti yang disebut warga di lokasi dengan menyambangi kediamanya. Namun yang bersangkutan tak ada.

Sementara itu, proyek serupa di Pekon Kenali, Kecamatan Belalau sudah rampung. Namun terlihat belum rapi.

Tampak banyak lempengan beton yang tak ditimbun sepenuhnya atau hanya disangga potongan bambu dan kayu.

Baca Juga: Bharada Eliezer Dituntut 12 Tahun, Masyarakat Jagat Maya Umpat Kekecewaan Hukum Indonesia

Tampak pula ada pasangan lempengan beton pada dinding yang terputus akibat terhalang batu.

Ketua Pokmas Kenali, Rohman mengakui pengerjaan jaringan saluran irigasi itu belum maksimal. Pihaknyaal berjanji bakal memperbaikinya.

Menurutnya, nilai proyek irigasi itu Rp195 juta. Jumlah dana itu untuk pengerjaan sepanjang 739 meter. Ia juga mengakui jika proyek tersebut belum serah terima.

"Ya belum serah terima. Pengerjaan baru selesai sekitar 12 Januari 2023. Memang pengerjaan belum maksimal dan akan kami perbaiki secepatnya," ujar dia.

Diketahui, tercatat ada sekitar enam titik pembangunan jaringan irigasi di Lampung Barat.

Enam itu berlokasi di Pekon Watas dan Padang Dalom di Kecamatan Balikbukit. Kemudian di Pekon Negeri Ratu dan Sukaraja di Kecamatan Batubrak serta Pekon Kenali dan Serungkuk di Kecamatan Belalau.***

Editor: Merli Sentosa

Tags

Terkini

Terpopuler