Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK Muncul ke Permukaan, Polisi Minta Keterangan 6 Orang, Firli: Tidak Pernah

- 6 Oktober 2023, 10:53 WIB
Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak.
Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak. /Pikiran Rakyat/Asep Bidin Rosidin/

WAKTU LAMPUNG - Dugaan pemerasan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penanganan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) muncul ke permukaan.

Bahkan, dugaan pemerasan pimpinan KPK itu kabarnya telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Terkait laporan itu, sejauh ini polisi telah memeriksa enam saksi.

Di lain pihak, Ketua KPK Firli Bahuri membantah dugaan pemerasan tersebut.

Polisi Menerima Laporan

Dugaan pemerasan pimpinan KPK disebut terkait penanganan perkara dugaan korupsi di Kementan RI tahun 2021.

Dugaan pemerasan tersebut ternyata telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 12 Agustus 2023 lalu.

"Tanggal 12 Agustus 2023 tim penyelidik ditreskrimsus PMJ telah menerima dumas atau pengaduan masyarakat terkait dengan adanya dugaan tindakena pidana korupsi berupa pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan Komisi Pemberbatasan Korupsi RI dalam penanganan perkara di Kementerian Pertanian RI tahun 2021," ujar Direktur Reskrimsus Polda Metro Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, dikutip dari Pikiran-rakyat.com, Jumat, 6 Oktober 2023. Soal siapa si pelapor, Ade tak membocorkan.

Baca Juga: Advokat di Lampung Duga Ada Jebakan Batman di Penangkapan Tiga Pria di Pesisir Barat

Menurut Ade, laporan dugaan pemerasan pimpinan KPK itu telah ditundaklanjuti pihaknya.

“Perlu kami sampaikan di sini terkait dengan time line upaya penanganan dumas (pengaduan masyarakat) yang diterima oleh Tim penyelidik Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya,” kata Ade.

"Adapun tindak lanjut dari dumas yang diterima selanjutnya kemudian dilakukan upaya-upaya atau serangkaian-serangkaian langkah-langkah untuk menelaah atau memverifikasi dumas atau pengaduan masyaraakt dimaskud," katanya menambahkan.

Bahkan, menurut Ade,  surat perintah pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) telah diterbitkan 15 Agustus 2023

Kemudian pada 21 Agustus 2023 diterbitkan surat perintah penyelidikan.

“Tim penyelidik Subdit Tipikor Dirreskrimsus Polda Metro Jaya melakukan serangkaian penyelidikan untuk menemukan apakah ada peristiwa pidana yang terjadi dari dugaan tindak pidana yang dilaporkan yang dimaksud,” ujar Ade.

Baca Juga: Petugas BNN dan Polisi Gadungan di Lampung Barat Ditangkap, Diduga Tipu dan Peras Warga

Polisi juga mulai meminta keterangan terhadap sejumlah pihak sejak 24 Agustus hingga 3 Oktober 2023. Di antaranya Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, termasuk upir, hingga aide-de-camp (ADC) atau ajudan dari Mentan.

"Yang terakhir tadi rekan-rekan media sudah mengetahui semua bapak Mentan sore tadi tiba di ruang riksa subdit tipikor dirreskrimsus PMJ untuk memberikan keterangan atau klarifkasinya," tutur Ade.

"Secara total ada enam orang yang telah dimintai keterangan. Di antaranya adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) hingga sopir serta aide de camp (ADC) dari Syahrul," tutur Ade.

Terkait materi, Ade belum membeberkan. Namun begitu, dia memastikan perkembangan proses penyelidikan akan disampaikan ke publik.

“Namun sekali lagi kami mohon maaf untuk materi klarifikasi ataupun keterangan dimaksud belum bisa kami utarakan di sini karena ini merupakan proses penyelidikan sedang berlangsung dan masih berproses. nanti akan kita update selanjutnya,” ucap Ade.

Ketua KPK Firli Bahuri Membantah

Ketua KPK Firli Bahuri merespons isu dugaan pemerasan dalam penanganan kasus korupsi di Kementan itu. Bakan dengan lugas dia membantah meminta sejumlah uang ke Mentan Syahrul Yasin Limpo.

"Tentu saya ingin katakan bahwa apa yang menjadi isu sekarang tentu kita juga harus pahami namun demikian kita juga menyampaikan bahwa hal tersebut (pemerasan) tidak benar dan tidak pernah dilakukan oleh pimpinan KPK,” kata Firli Bahuri kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Kamis, 5 Oktober 2023.

Diketahui, isu Syahrul Yasin menyerahkan uang sebesar Rp1 miliar dalam pecahan Dolar Singapura melalui pihak bernama Irwan berhembus.

Terkait nama Irwan, Firli menyebut jika ia hanya memiliki ajudan bernama Kevin.

“Saya juga ingin sampaikan kepada rekan-rekan semua. Ada yang bertanya, ajudan saya itu cuma satu orang. Namanya Kevin, enggak ada yang lain,” ucap Firli.

Demikian pula soal lokasi, meski Filri mengakui ia gemar bermain bulutangkis di lapangan terbuka, tetapi dia menampik menerima uang Rp1 miliar di lapangan bulu tangkis sebagaimana isu yang berkembang.

Isu yang berhembus, Firli Bahuri menerima uang dari Syahrul Yasin yang berjumlah miliaran usai bermain bulutangkis di salah satu lapangan yang berlokasi di daerah Mangga Besar, Jakarta Barat.***

Editor: Merli Sentosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah