Ucapan korban ini muncul lantaran pelaku memang tidak memiliki pekerjaan tetap.
"Pelaku bekerja serabutan, sehingga muncul keretakan hubungan dalam rumah tangga yang berujung perceraian," kata Doffie.
Hingga pada waktu kejadian di tahun 2015, di saat Bulan Ramadhan, pelaku menginap di rumah korban dengan alasan kangen dengan anak.
Sepulang dari salat Tarawih, pelaku mendengar korban sedang menelepon seseorang.
"Pelaku minta korban menghargai dirinya yang saat itu ada di rumah mereka. Namun korban emosi dan mengatakan kalau pelaku suami dan ayah yang tidak bertanggung jawab," kata kapolres.
Terpancing emosi, pelaku lalu mengambil senjata tajam di dapur dan membacok korban berkali-kali.
RP membunuh mantan istrinya itu ternyata disaksikan oleh kedua anaknya. Sehngga pelaku kabur.