Usut punya usut, ketiga perawat itu bekerja di Puskesmas Lambunu 2, Wanamukti, Sulawesi Tengah. Warganet kemudian berbondong-bondong memberi ulasan buruk kepada puskesmas tersebut di Google.
Tak sedikit yang mengingatkan tiga perawat tersebut agar meresapi sumpah yang dikatakan saat selesai menemuh pendidikan profesi. Ada pula warganet yang menilai ketiga perawat tersebut tak pantas menyandang profesi mulia.
Di laman Google, Puskesmas Lambunu 2 yang sebelumnya mendapatkan bintang empat, kini hanya mendapatkan bintang 1. Hal itu buntut dari kemarahan warganet terhadap perawat yang dinilai tak bermoral tersebut.
Perawat Minta Maaf
Setelah videonya viral, ketiga perawat langsung membuat video permintaan maaf yang juga diunggah di akun TikTok. Dalam video tersebut ketiganya menegaskan bahwa pihak puskesmas tak membedakan pasien.
“Kepada BPJS Kesehatan seluruh Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia, dan teman sejawat tenaga Kesehatan seluruh Indonesia, khususnya Dinas Kesehatan Parigi Moutong, BPJS Kesehatan Parigi Moutong, dan seluruh masyarakat yang dirugikan atas video kami.
“Sebenarnya pelayanan kami di Puskesmas Lambunu 2 tidak membeda-bedakan pasien umum dan pasien BPJS. Sekali lagi kami memohon maaf yang sebesar-besarnya,” ucap ketiganya dalam sebuah video.