Ini Kata KPU Lampung Barat Soal Dugaan Pemilih tak Hadir Namun Ada Tanda Tangan di TPS Hujung Belalau

24 Februari 2024, 13:15 WIB
Saksi Gerndra Lmpung Barat saat Melapor ke Bawaslu (Kiri) Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu, KPU, Syarif Ediansyah (Kanan) /Foto: Kolase/Merli Sentosa/Waktu Lampung Online

WAKTU LAMPUNG - Komisi Pemiluhan Umum (KPU) Lampung Barat, Provinsi Lampung merespons soal laporan dugaan puluhan pemilih tak hadir di TPS 05 Pekon Hujung, Kecamatan Belalau, namun ada tanda tangan di daftar hadir.

Dugaan itu muncul ke permukaan setelah saksi pengitungan rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2024 di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Belalau dari Partai Gerindra, Zarkoni, melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Banwaslu) Lampung Barat di Pasar Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Jumat, 23 Februari 2024.

Menurut Komisioner KPU Lampung Barat Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu, Syarif Ediansyah, saat dikonfirmasi Waktu Lampung Online, Sabtu, 24 Februari 2024, menyebut pihaknya belum mengetahui persis materi yang dilaporkan itu.

''Kami belum mengetahui materi yang dilaporkan rekan-rekan saksi Gerindra ke Bawaslu,'' kata dia.

Meski begitu, pihaknya bakal terus mengikuti perkembangan laporan yang tengah ditangani Bawaslu tersebut.

Pihaknya juga bersedia menindaklanjuti jika memang laporan itu kemudian membuahkan rekomendasi Bawaslu.

''Ya, jika memang akhirnya Bawaslu menerbitkan rekemendasi kamu siap menindaklanjuti dengan berkoordinasi ke pihak KPU provinsi terlebih dahulu,'' kata dia.

Seperti diketahui, pada Jumat, 23 Februari 2024, Zarkoni melaporkan dugaan puluhan orang tidak hadir di TPS 05 Pekon Hujung, Belalau, saat pemungutan suara pada 14 Februari 2024, namun di daftar hadir ada tanda tangan.

Menurut Zarkoni, puluhan orang itu masuk di DPT setempat. Namun saat pencoblosan tidak berada di lingkungan Pekon Hujung dan Kabupaten Lampung Barat, atau tengah berada di luar daerah.

Diduga ada oknum yang menandatangani daftar hadir puluhan orang itu.

Menurutnya, kecurigaan itu muncul setelah di PPK tecatat tingkat partisipasi pemilih di TPS 05 Pekon Hujung mencapai 97,7 persen dari jumlah DPT 174.

Dari jumlah DPT itu, tercatat ada tanda tangan 166 pemilih. Rinciannya, 88 laki-laki dan 78 perempuan.

Tingkat partisipasi itulah awal mula pihaknya curiga. Sebab, menurut Zarkoni, warga di wilayh itu banyak penduduk musiman. Padahal saat ini musim kopi belum tiba.

Pihaknya lantas mengelar investigasi. Hasilnya puluhan orang diduga tak berada di wilayah itu saat pemungutan suara.

''Hasil investigasi di lapangan, sekitar 20 orang yang terindikasi berada di luar daerah. Ada pelajar di Bandar Lampung saat pencoblosan tidak ada di Lampung Barat. Ada yang di Jakarta, ada juga yang kabarnya menjadi TKI di Malaysia. Namun ternyata ada tanda tangan di daftar hadir,'' terangnya saat di konfirmasi di Kantor Bawaslu.

Dari jumlah itu, pihaknya telah menghubungi tiga nama dan mengakui berada di luar Lampung Barat saat pencoblosan.

Pihaknya berharap, Bawaslu memeroses laporan tersebut.
"Intinya kami minta laporan kami diproses agar tidak terjadi lagi hal semacam ini ke depan,'' katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Bawaslu Lampung Barat Novri Jonestama membenarkan ada laporan masuk dengan terlapor TPS 05 Pekon Hujung.

"Laporan sudah masuk, masih diminta kelengkapan berkas laporan. Bahkan saat ini Panwascam juga sudah bergerak mengumpulkan bukti-bukti, setelah semua bukti diterima kami akan koordinasi dengan Bawaslu Provinsi untuk proses selanjutnya," kata dia.***

Editor: Merli Sentosa

Tags

Terkini

Terpopuler