Pemkab Lampung Barat Respons Statemen Soal Sekura Masuk KEN tapi Gelaran tak Disupport Dana: Numpang Bangik

- 11 April 2024, 17:19 WIB
Kabid Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Lampung Barat, Provinsi Lampung, Endang Guntoro
Kabid Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Lampung Barat, Provinsi Lampung, Endang Guntoro /Foto: dok pribadi/Waktu Lampung Online

WAKTU LAMPUNG - Pemkab Lampung Barat, Provinsi Lampung menanggapi statemen soal Sekura Cakak Buah Masuk Event Nasional namun tak Disupport Dana, Pemkab Numpang Bangik.

Respons itu disampaikan Kabid Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Lampung Barat, Provinsi Lampung, Endang Guntoro, mendampingi Kadis Dahlin mewakili Pj Bupati Nukman, Kamis, 11 April 2024.

Menurut Endang, mestinya ditelusuri dulu bagaimana bisa pesta Budaya Sekura dikenal di tingkat nasional dan bisa menjadi bagian dari 100 event bermutu di tingkat nasional dalam program karisma event nusantara (KEN).

''Sekaligus coba kita melihat event kebudayaan di nusantara yang ada dan dilaksanakan di masyarakat di daerah lain, di sanalah tugas pemerintah daerah memasarkan dan mempromosikan event-event yg ada untuk dikenal di nusantara dan bahkan dunia internasional,'' katanya.

''Atas upaya pemkablah event Sekura bisa dijajarkan ke jajaran event berkualitas di nusantara,'' ujar dia.

''Mestinya kita saling berkolaborasi bukan saling mengecilkan, kita berjalan sesuai tupoksi kita masing-masing, event ini milik masyarakat dan dari dulu berkembang di tengah masyarakat walaupun ada pasang surut mutu eventnya,'' kata Endang.

''Pesta budaya ini pemkab usulkan untuk masuk menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) dan setelah proses panjang di 2013 disetujui pemerintah pusat, selanjutnya kita bawa menjadi bagian dari event KEN dan Alhamdulillah sudah empat tahun ini menjadi bagian dari KEN,'' tuturnya.

"Lalu apakah itu disebut numpang bangik, bangiknya pemkab dimananya? Justru pemkab membantu membesarkan event ini, apakah Sekura bisa dikenal di nusantara kalau kita hanya diam, kan tidak. ada upaya yang panjang untuk menduniakan event kita ini,'' kata dia lagi.

Dikatakan, pernah di suatu masa Sekura itu vacum, meski ada pesta sekuranya, tetapi peserta sekuranya tidak ada, hanya ada pasar/orang jualan dan batang pinang berisi buah, sekuranya tidak ada, dan itu terjadi bertahun-tahun.

''Ada upaya untuk kembali meraimaikannya, ditemukan trik jitu, yaitu 'Sekura Ngelimuk" serta dibuat secara rombongan per pekon dengan membawa atribut kebesaran masing-masing pekon, tujuannya untuk saling balas kunjungan dan ngelimuk (belin, kalau bahasa Lampung-nya). Dan trik itu berhasil, sudah dua tahun terdapat 24 pekon penyelenggara pesta budaya sekura yang dulu hanya ada enam atau tujuh juh pekon saja yang menyelenggarakan.''

"Dan sudah dua tahun ini mencapai 24 pekon, ini kan luar biasa, apakah bisa seramai ini kalau kita tidak kolaborasi (masyarakat dan penyelenggara), itulah maka perlu kita kolaborasi,'' ucapnya.

Soal Dana

Menurut Endang, kalau merujuk pada event-event nusantara yanhg berkembang di masyarakat yang mirip dengan pesta sekura, diakui tidak diintervensi dana oleh pemerintah.

''Kenapa? Karena malah justru akan merusak kebudayaan tersebut, jika kita danai malah akan membuat penyelenggara manja, karena event itu selanjutnya akan berhenti ketika pemerintah tidak bisa bantu dana, toh juga dari dulu bisa terselenggara oleh muli mekhanai (Bujang gadis) pekon tanpa dibantu pemda,'' jelasnya.

Meski begitu, sebelum Covid-19 event Sekura pernah mendapat sharing dana dari pemkab (bentuknya sharing dana, bukan membantu sepenuhnya), tetapi sharing dana tersebit berhenti di saat pandemi covid-19 melanda sampai sekarang,'' kata dia.

Namun demikian pihaknya tengah berupaya agar dana sharing tersebut kembali digulirkan.

''Tahun mendatang sudah kami usulkan kembali dan tinggal nunggu persetujuan dari TAPD dan tentu dari Tim Anggaran Legislatif, semoga disetujui.
Namun intinya mari kita saling kolaborasi bukan saling menyalahkan bahkan sama sekali tidak peduli dan memandang pemkab numpang bangik di penyelenggaraan ini, tanpa mau tau atas upaya pemkab utk bisa membesarkan event ini di tingkat Nusantara,'' kata Endang.***

Editor: Merli Sentosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah