Warga di Lampung Diimbau Pakai Topi Terbalik saat Bertemu Harimau

- 27 Februari 2024, 18:53 WIB
Pasca dua warga Lampung Barat meninggal diterkam harimau, warga diimbau memakai topi terbalik saat bertemu harimau
Pasca dua warga Lampung Barat meninggal diterkam harimau, warga diimbau memakai topi terbalik saat bertemu harimau /Foto: tangkapan layar/Waktu Lampung Online

WAKTU LAMPUNG - Teror harimau Sumatera di Lampung Barat, Provinsi Lampung, khususnya bagi masyarakat Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh (BnS) telah berlangsung sejak dua pekan terakhir.

Teror kian menjadi manakala konflik manusia dengan satwa itu menelan dua korban jiwa, diduga akibat diterkam spesies kucing besar itu di dua kecamatan tersebut.

Kini, teror meluas ke wilayah Kali Pasir, Pekon Sukabumi, Kecamatan Batu Brak setelah beredar kabar ditemukannya jejak diduga binatang buas dengan ciri khas pada bulunya itu di sekitar wilayah itu, Selasa, 27 Februari 2024.

Upaya menangkap harimau Sumatera itu kini tengah berlangsung dengan memasang dua alat penangkap berupa jebakan kandang (Trap) dan kamera perangkap di sekitar titik ditemukannya korban diduga diserang kucing jumbo pemakan daging itu.

Atas insiden dua warga meninggal diduga diterkam harimau itu, para pemangku kepentingan di Kecamatan Suoh dan BnS telah menggelar musyarawah di Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan BnS), Kabupaten Lampung Barat, pada tanggal 22 Februari 2024.

Musyawarah itu digelar Camat BnS, Mandala Harto; Camat Suoh, Dapat Jakson; pihak TNBBS yang diwakili Kares Suoh Sulki atas nama kepala BBTNBBS; Koramil Batu Brak, Suroto; Kapolsek BnS dan Suoh, Edwar Panjaitan, dan Kepala Wes/WWF, Arif.

Dalam musyawarah itu, para pemangku kepentingan mengeluarkan atau menerbitkan surat imbauan agar warga mengenakan topi terbalik atau topi mengadap ke belakang ketika bertemu harimau Sumatera.

Imbauan memakai topi terbalik itu tertera pada poin tiga. ''Jika bertemu harimau jangan membelakangi jika memungkinkan memakai topi terbalik (topi mengadap ke belakang),'' bunyi imbauan di poin tiga itu.

Selain itu, masyarakat diimbau agar mengindari aktivitas seorang diri di kebun, jika terpaksa dilakukan, diusahakan berkompok, minimal tiga orang

Halaman:

Editor: Merli Sentosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah