Ini Respons Pihak RSUD Ahmad Yani Metro Lampung Soal Kabar Penolakan Pasien di IGD

- 8 Februari 2024, 21:21 WIB
Pihak Pasien yang Diduga Ditolak IGD Jenderal Ahmad Yani Kota Metro Lampung Bakal Lapor Ombudsman
Pihak Pasien yang Diduga Ditolak IGD Jenderal Ahmad Yani Kota Metro Lampung Bakal Lapor Ombudsman /

WAKTU LAMPUNG - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jend Ahmad Yani, Kota Metro, Provinsi Lampung, tak menampik adanya dugaan penolakan salah satu pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Seperti diketahui, pada Senin, 5 Februari 2024 sekitar malam Haris Riyanto dan istrinya, Liya Riani, bermaksud meminta pertolongan lantaran anaknya yang mengalami sesak napas. Namun diduga ditolak dengan alasan tempat tidur terisi penuh.

Menanggapi itu, Kepala Bagian Keperawatan RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro, Okta, menyebut pihaknya telah melakukan penelusuran terkait kabar IGD menolak pasien itu.

Dia mengakui ada keteledoran di waktu jam kerja yang dilakukan oknum pegawai di bagian pendafaran dan di depan (IGD).

"Sudah saya telusuri dan kita sudah penggil kedua petugas yang bersangkutan, kalau bet penuh pasien baik itu anak-anak atau siapapun tetep harus di cek kondisinya dan diperiksa," Kata dia melalui via telephone

"Walapun beat tidak ada minimal dicarikan kursi, dan bukan hanya itu saja, dipastikan dilakukan pengecekan oleh dokter.''

"Kemungkinan maksudnya sudah baik, namun cara penyampaianya yang kurang jelas," katanya

Sementara itu, untuk kedua pegawainya sendiri sudah diberikan pengarahan dan pembinaan agar tidak terulang kembali kejadian hal serupa.

"Saya tekankan kepada keduanya baik semua pegawai di ruang IGD apapun kondisinya pasien masuk IGD dilihat kondisinya carikan tempat kalau beat penuh minimal tempat duduk dulu dan dilakukan pengecekan," kata dia.

Ia juga meminta agar berita terkait penolakan pasien di Ruang IGD RSUD Ahmad Yani di hapus.

"Minta tolong mas, kita sudah minta maaf, tolong beritanya di hapus nanti dibaca orang banyak," katanya.

Sementara itu Haris Riyanto, menyebut peryataan pihak RS disebutnya tidak sesusi fakta di lapangan.

Haris Riyanto mengatakan, pihaknya melaporkan kejadian ini ke Ombudsman agar kejadian serupa tidak tidak terulang lagi.

"Iya saya akan laporkan ke Ombudsman. Kejadian seperti ini tidak boleh lagi terjadi. Bayangkan kejadian yang kami alami terjadi ke pasien yang lebih kritis," ujar dia, Kamis, 8 Februari 2024.***

Laporan: Imron

Editor: Merli Sentosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah