Ini Keluhan Masyarakat Atas Pembangunan PLTMH Way Melesom 2 Lemong Pesisir Barat Lampung oleh PT GHN

- 2 Desember 2023, 17:07 WIB
Rapat Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM) yang diikuti Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat yang membahas penanganan dampak pembangunan PLTMH di Sungai Waymelesom Kecamatan Lemong yang dilaksanakan PT Graha Hidro Nusantara
Rapat Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM) yang diikuti Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat yang membahas penanganan dampak pembangunan PLTMH di Sungai Waymelesom Kecamatan Lemong yang dilaksanakan PT Graha Hidro Nusantara /Foto: Novan Erson/Waktu Lampung Online

WAKTU LAMPUNG - PT Graha Hidro Nusantara (GHN) sebagai perusahaan pelaksana diperintahkan Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM) menangani dampak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Waymelesom 2 Kecamatan Lemong, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.

Instruksi tersebut disampaikan perwakilan Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi saat rapat bersama dengan Pemkab Pesisir Barat melalui zoom meeting, di Ruangan Media Center Lantai 1 Gedung A Komplek Perkantoran Pemkab Pesisir Barat, Jumat, 1 Desember 2023.

Dampak pembangunan PLTHM Waymelesom 2 dimaksud adalah keluhan yang sempat disampaikan masyarakat di Pekon Pagardalam dan Bambang, Kecamatan Lemong.

Keluhan itu dilaporkan melalui Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N)-Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!) pada 27 Oktober 2023.

Laporan itu dibenarkan Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Ariswandi, ketika dikonfirmasi, Sabtu, 2 Desember 2023.

Menurut Kabag Ariswandi, keluhan-keluhan masyarakat yang disampaikan dalam laporan anonim ke dalam layanan pengaduan SP4N-LAPOR!, 27 Oktober lalu.

Ariswandi menyebut laporan masyarakat itu, yakni masyarakat Pekon Pagardalam dan Bambang bergantung pada sumber air dari Sungai Waymelesom sebagai air bersih dan aliran irigasi. Masyarakat Pekon Pagardalam dan Bambang kehilangan sumber mata air dan ketersediaan air irigasi yang disebabkan pembangunan PLTMH tersebut.

"Selain itu saat kemarau volume air Sungai Waymelesom sangat kecil, hal tersebut dikarenakan lokasi bendungan berada di atas titik lokasi hulu irigasi (pintu masuk air ke irigasi), sedangkan hulu irigasi berada di bawah bendungan," ungkap Ariswandi.

Dilanjutkannya, keluhan berikutnya yaitu pembangunan PLTMH akan mengalihkan air dari bendungan melalui pipa menuju lokasi power house yang akan berdampak berkurangnya volume atau debit air yang masuk ke dalam irigasi karena posisi bendungan berada di atas pintu irigasi.

Halaman:

Editor: Merli Sentosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah