APBD Pesisir Barat Lampung 2024 Diproyeksi Defisit 1,5 M

- 30 Oktober 2023, 19:50 WIB
DPRD Kabupaten Pesisir Barat saat menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian nota pengantar atas Ranperda APBD 2024, di ruang paripurna DPRD Pesisir Barat, Senin, 30 Oktober 2023.
DPRD Kabupaten Pesisir Barat saat menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian nota pengantar atas Ranperda APBD 2024, di ruang paripurna DPRD Pesisir Barat, Senin, 30 Oktober 2023. /Foto: Novan Erson/Waktu Lampung Online

WAKTU LAMPUNG, KRUI - Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, pada tahun 2024 diproyeksi mengalami devisit hingga Rp1,5 miliar.

Hal itu terungkap saat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Barat menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian nota pengantar atas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD 2024, di ruang paripurna DPRD Pesisir Barat, Senin, 30 Oktober 2023.

Menurut Wakil Bupati A Zulqoini Syarif, secara garis besar rancangan APBD 2024 di antaranya pendapatan.

Target pendapatan daerah yang dianggarkan sebesar Rp785,6 miliar lebih terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp41,7 miliar lebih, pendapatan transfer sebesar Rp727,7 miliar lebih dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp16,1 miliar lebih.

Sementara rencana belanja daerah pada Ranperda APBD Tahun Anggaran 2024, Pemkab Pesibar mengalokasikan anggaran belanja daerah sebesar Rp784,1 miliar lebih terdiri atas belanja operasi sebesar Rp570,5 miliar lebih, belanja modal sebesar Rp70,3 miliar lebih, belanja tidak terduga sebesar Rp6,9 miliar lebih dan belanja transfer aebesar Rp136,2 miliar lebih.

"Dengan demikian total pendapatan sebesar Rp785,6 miliar lebih dikurangi total belanja sebesar Rp784,1 miliar lebih maka surplus sebelum pembiayaan adalah sebesar Rp1,5 miliar," jelas Wakil Bupati Zulqoini.

Sementara penerimaan pembiayaan sebesar Rp1 miliar yakni Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) tahun sebelumnya. Pengeluaran pembiayaan sebesar Rp2,5 miliar yakni penyertaan modal daerah kepada PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Lampung.

Jika melihat angka-angka itu pembiayaan netto adalah penerimaan pembiayaan Rp1 miliar dikurangi pengeluaran pembiayaan Rp2,5 miliar, yaitu defisit sebesar Rp1,5 miliar.

"Dan ditutupi dengan surplus antara pendapatan dan belanja daerah sehingga sisa lebih tahun berkenaan sebesar Rp0,00," katanya.***

Halaman:

Editor: Merli Sentosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah