Pangan Indonesia Surplus Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2023

- 11 Maret 2023, 13:29 WIB
Ilustrasi bahan pokok. /Pixabay/EmAji
Ilustrasi bahan pokok. /Pixabay/EmAji /

Adapun, Kemendag juga melakukan strategi untuk menekan harga dan pasokan bahan pangan menjelang periode Ramadhan dan Lebaran 2023, yaitu mengefisiensi rantai pasokan pangan dalam mendukung pemerataan pembangunan berkelanjutan.

Guna mewujudkan upaya tersebut, Kemendag pun meningkatkan dan memperluas jaringan distribusi perdagangan antar pulau. Selain itu, pemanfaatan gerai maritim dan upaya untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas data bahan pokok di Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag juga dilakukan, dengan bantuan dari stakeholder daerah.

 

Tak berhenti sampai di situ saja, melalui Sistem Elektronik dan digitalisasi pasar rakyat dan usaha dagang mikro, kecil dan menengah (UDMKM), Kemendag pun memberikan fasilitator edukasi perdagangan.

Selain itu menjelang periode Puasa dan Lebaran, pada awal Maret 2023 Kemendag telah melaksanakan Raker bersama dengan Dinas Perdagangan Provinsi dan Kab/Kota seluruh Indonesia yang salah satu agendanya adalah membahas persiapan rantai pasok barang kebutuhan pokok menjelang Puasa dan Lebaran," ujar Kasan dilaporkan Antara.

 

Sebagai informasi, Kemendag telah melakukan impor terhadap sejumlah kebutuhan pokok, di antaranya adalah gula, beras, bawang putih, dan kedelai. Selain itu, Kemendag juga mengimpor daging hingga DOC broiler untuk daging ayam.

Hal itu dilakukan agar kebutuhan bahan pokok masyarakat Indonesia selama periode bulan Ramadhan dan Lebaran 2023 dapat terpenuhi. Tak hanya Kemendag, Kementerian BUMN melalui Holding BUMN Pangan atau ID FOOD juga mengimpor gula dan daging sapi. Adapun, gula yang diimpor sebanyak 237.575 ton dan daging sapi yang diimpor sebanyak 100 ribu ton.

Halaman:

Editor: Nizwar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah