Kasus Stunting Kabupaten Lampung Selatan Turun 6,4 Persen

- 14 Februari 2023, 23:00 WIB
Rapat teknis TPPS tahun 2023 yang digelar secara hybrid di Aula Rajabasa, kantor Bupati Lampung Selatan, Selasa (14/2/2023). Foto ist/waktulampung.
Rapat teknis TPPS tahun 2023 yang digelar secara hybrid di Aula Rajabasa, kantor Bupati Lampung Selatan, Selasa (14/2/2023). Foto ist/waktulampung. /

WAKTU LAMPUNG - Kasus stunting di Kabupaten Lampung Selatan tahun 2022 turun drastis hingga menyentuh 9,9 persen. Capaian angka kasus gangguan pertumbuhan anak tersebut jauh lebih rendah dari kondisi sebelumnya yang masih 16,3 persen pada tahun 2021.

Capaian itu bukti dari kerja keras Duta Swasembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Lampung Selatan dalam menurunkan stunting di Bumi Khagom Mufakat.

"Jadi (stunting) kita turun 6,4 persen. Ini adalah bukti hasil kerja sama kita bersama dalam menuntaskan penurunan stunting," kata Duta Swasembada Gizi sekaligus Ketua TPPS Kabupaten Lampung Selatan, Hj. Winarni Nanang Ermanto, dalam rapat teknis TPPS tahun 2023 yang digelar secara hybrid di Aula Rajabasa, kantor bupati Lampung Selatan, Selasa (14/2/2023).

Winarni menuturkan, angka itu berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan tahun 2023.

Pada kesempatan itu, Winarni juga menyampaikan, soal keterkaitan mencetak generasi unggul Lampung Selatan dengan program prioritas pemerintah melalui pembangunan sumber daya manusia dan visi misi Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.

"Upaya percepatan penurunan stunting melalui Gerakan Swasembada Gizi yang dilakukan bukan merupakan tugas tambahan. Namun strategi percepatan peningkatan layanan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan," ujar Winarni.

Lanjut Winarni, Gerakan Swasembada Gizi sebagai strategi dalam menurunkan stunting akan terus berkembang dengan memperkuat implementasi layanan dan prioritas pelaksanaan Gerakan Swasembada Gizi.

"Kita juga harus memberikan bantuan langsung kepada masyarakat yang meliputi 5 layanan. Yaitu bantuan KIA, bantuan peningkatan gizi, bantuan akses air minum dan sanitasi, bantuan sosial dan bantuan PAUD. Dengan kelompok sasarannya keluarga, remaja dan balita prevalensi stunting," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lampung Selatan ini.

Diakhir penyampaiannya, Winarni mengatakan, bahwa dalam upaya mencanangkan target 2024 yaitu 5 persen atau kurang prevalensi stunting, menurutnya perlu upaya menuju pencapaian target tersebut di tahun 2023 ini.

Halaman:

Editor: Nizwar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x