BBWS Mesuji Sekampung Masih Bungkam Soal Ada Proyek Irigasi tak Rampung di Lampung Barat

- 25 Januari 2023, 19:53 WIB
Ada Pembangunan Jaringan Irigasi di Lampung Barat yang belum Rampung
Ada Pembangunan Jaringan Irigasi di Lampung Barat yang belum Rampung /Merli Sentosa/

WAKTU LAMPUNG - Balai Besar Wilayah (BBWS) Mesuji Sekampung masih bungkam soal pembangunan enam jaringan irigasi di Kabupaten Lampung Barat anggaran tahun 2022 belum resmi dilangsungkan serah terima, bahkan ada yang belum rampung meski telah berganti tahun, Januari 2023, yakni di Padang Dalom Kecamatan Balikbukit.

Padahal jika dana yang digelontorkan untuk pembangunan per titik Rp195 juta, maka enam titik itu menelang uang rakyat hingga Rp1 miliar lebih.

Waktu Lampung Online sempat mencoba mengonfirmasi pihak BBWS Mesuji Sekampung melalui Humasnya, Yanti, Rabu, 25 Januari 2023 via WhatsApp.

Baca Juga: Terungkap! Ada Pembangunan Jaringan Irigasi di Lampung Barat yang belum Rampung

Namun sayang meski pesan yang dikirim tampak dibacanya. Namun hingga berita ini dirilis, Yanti tak merespon.

Sejatinya pembangunan jaringan irigasi di Padang Dalom ini sempat menjadi perhatian Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Front Rakyat Lampung Barat.

Demikian pula Peratin Padang Dalom Endra Gunawan, dengan lugas menyampaikan kekecewaannya.

Ketua Lembaga LSM Front Rakyat Lampung Barat, Anthon Cabara Maas, Sabtu, 21 Januari 2023, mendesak tim monitoring dan evaluasi (Monev) instansi terkait meninjau langsung ke lokasi irigasi dmaksud.

Baca Juga: Front Rakyat Lampung Barat Soroti Pembangunan Jaringan Irigasi belum Rampung

Tak sampai di situ, dia juga meminta aparat penegak hukum (APH) mengambil langkah. Dan jika melanggar aturan, diproses secara hukum.

"Mestinya tim monev dari dinas terkait harus segera turun ke lapangan untuk mengecek kegiatan dimakdsud. Karena itu menyangkut kebutuhan masyarakat petani. Bila memang ditemukan penyimpangan dalam penggunaan dananya harus diproses secara hukum di APH," kata dia kepada Waktu Lampung Online.

Sementara kekecewaan peratin Endra Gunawan ia katakan di sela-sela kunjungan kerja (Kunker) Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi di Sekolah Kopi Pekon Sukajaya Kecamatan Sumberjaya, Selasa, 24 Januari 2023.

Peratin Endra Gunawan mengaku sudah memperingatkan Ketua Pokmas, Meza, untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dan bertanggungjawab.

"Sudah pernah saya sampaikan ke Meza, kalau kaya gini kan saya juga yang ikut pusing, mau engga mau pekon saya kebawa-bawa," ujarnya.

Baca Juga: Ternyata Peratin Padang Dalom Lampung Barat Kecewa Proyek Irigasi belum Rampung

Ia tidak menampik jika pengerjaan jaringan irigasi di pekonnya itu belum rampung. Bahkan paving belum satu pun terpasang.

Menurut Endra, pekerjaan dengan nilai Rp195 juta berupa jaringan irigasi di pekonya sempat ia tanya kepada ketua pokmas.

Sempat saya tanya ke Meza (Ketua pokmas) itu karena faktor cuaca dan juga sengketa lahan, sayangnya mereka saat merencanakan (pembebasan lahan-red) tidak ada hitam diatas putih," tuturnya.

Endra juga menerangkan, pekerjaan yang seharusnya selesai bulan Desember lalu ternyata harus diperpanjang sampai bulan Februari mendatang.

Bulan Desember (2022) kemarin harus selesai, itupun karena meminta perpanjangan dan sekarang kenapa tidak selesai, dan kemarin saya baru tau mereka minta surat perpanjangan lagi sampai akhir Februari 2023 ini," terangnya.

Seperti diketahui, pembangun jaringan saluran irigasi di Pekon (Desa) Padang Dalom, tahun anhgaran 2022 ternyata belum rampung meski telah tahun 2023.

Bahkan, lempengan beton yang sejatinya material untuk dinding dan lantai saluran irigasi masih menumpuk dan belum terpasang.

Hal itu terungkap saat reporter Waktu Lampung Online mengecek lokasi pembangunan itu, Jumat, 20 Januari 2023.

Material pracetak lempengan beton tampak masih menumpuk disusun di bahu jalan Padang Dalom-Sukarame dan juga di lokasi.

Bahkan, terlihat ada material pracetak/lempengan beton cetak yang retak dan terbelah.

Baca Juga: Ternyata, Ada Tanda-Tanda akan Mentileh: Penyebab Ikan Mati Massal di Danau Ranau

Salah satu warga yang berada di lokasi mengatakan, belum lama ini memang ada pekerja yang mulai memindahkan tumpukan material dari jalan ke lokasi. Namun, saat ini pekerja itu tidak lagi terlihat.

"Beberapa hari lalu ada yang melansir (Memindahkan) material ke sini. Tapi sekarang gak kerja lagi," ucapnya.

Dikatakannya, pekerjaan itu dikerjakan oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) Pekon Padang Dalom.

Ya Pokmas yang kerja, Pak Meza. Rumahnya di atas sana. Beton-beton itu dibuat di sana," katanya.

Menurutnya, mandeknya pengerjaan saluran irigasi diduga disebabkan sengketa lahan.

"Sempat diprotes dari pemilik sawah. Kabarnya tidak setuju, gak ada koordinasi sama pemilik sawah," katanya lagi.


Beberapa wartawan sempat berupaya mengonfirmasi Meza seperti yang disebut warga di lokasi dengan menyambangi kediamanya. Namun yang bersangkutan tak ada.

Diketahui, tercatat ada sekitar enam titik pembangunan jaringan irigasi di Lampung Barat.

Enam itu berlokasi di Pekon Watas dan Padang Dalom di Kecamatan Balikbukit. Kemudian di Pekon Negeri Ratu dan Sukaraja di Kecamatan Batubrak serta Pekon Kenali dan Serungkuk di Kecamatan Belalau.***

Editor: Merli Sentosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x