WAKTU LAMPUNG - Ikan milik pembudidaya menggunakan Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Ranau Kecamatan Lumbok Seminung Kabupaten Lampung Barat mati massal diduga dampak fenomena alam sejak Selasa, 10 Januari 2023 sore - Jumat, 13 Januari 2023.
Sejak Sabtu, 14 Januari 2023 kondisi sekitar air danau mulai berangsur normal. Volume ikan yang mati menurun.
Namun dampak ikutan dari fenomena itu masih tercium, yakni aroma bangkai ikan di sekitar KJA di Pekon (Desa, Red) Keagungan masih terendus pada Sabtu (14/1) pagi.
Berdasarkan data Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Lampung Barat pada Rabu, 18 Januari 2023 siang, sekitar 219 ton ikan budidaya via KJA di danau terbesar kedua di Pulau Sumatera dan termasuk salah danau terbesar di Indonesia itu mati.
Angka itu bisa jadi bertambah lantaran ada sejumlah pembudidaya yang belum melapor ke Diskan Lampung Barat.
"Itu baru angka yang dilaporkan. Bisa jadi bertambah karena ada beberapa pembudidaya yang belum melapor," kata Sekretaris Diskan, Relegius, mendampingi Kadiskan, Kamaludin saat ditemui di kantornya.
Dampak fenomena itu mengakibatkan kerugian miliaran rupiah. Estimasi Diskan, kerugian mencapai Rp4,3 miliar.
Istilah Warga dan Bukan Pertama Kali
Fenomena ini karib atau dikenal warga setempat dengan istilah mentileh atau mentilehan atau bentilehan dan bukan kali pertama melanda.