Jalan Liwa Ranau di Bedeng Padang Cahya Lampung Barat Mulai Rusak, Badan Jalan Tergerus

28 Maret 2024, 18:10 WIB
Jalan Liwa Ranau di Bedeng Padang Cahya Lampung Barat Mulai Rusak. Foto dibidik 28 Maret 2024 /Merli Sentosa/Waktu Lampung Online

WAKTU LAMPUNG - Jalan Liwa-Ranau tepatnya di Pangku Bedeng Pekon (Desa, Red) Padang Cahya Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, mulai rusak.

Pantauan media ini, Kamis, 28 Maret 2024, babarapa lubang mulai tampak di beberapa titik jalan tersebut. Padahal ini jalan ini baru diperbaiki belum genap dua tahun.

Bahu jalan juga tampak tak terawat. Deainase juga nyaris tak terkihat ditutupi rumput yang tumbuh cukup hijau. Tampak ada bekas warga mencari pakan ternak.

Selain itu, badan di sekitar jembatan di pemangku itu mulai tergerus air.

Padahal, perbaikan jalan ini digelar sekitar Oktober 2022. Pada 26 Oktober pagi, aspal digelar saat kondisi badan masih basah.

Saat itu, anggota DPRD Kabupaten Lampung Barat, Heri Gunawan yang sempat melintas di jalan yang ditingkatkan itu lansung sempat bereaksi.

''Aspal digelar tanpa memperhatikan isyarat tehknis penggelaran aspal. Seperti pengecekan suhu aspal sebelum digelar oleh pengawasan yang berhak,'' ujarnya saat itu kepada wartawan media ini.

“Bahkan aspal digelar di badan jalan yg masih tergenang oleh air hujan yg mengguyur daerah setempat hampir 16 jam,” kata anggota DPRD Lampung Barat tiga periode asal Partai Demokrat (PD) ini.

Menurut politisi warga Padangcahya ini, ada semacam SOP (Standar Operasional Prosedur, Red) dalam penghamparan aspal.

Dikatakan, secara garis besar, aspal yang digelar harus mencapai suhu minimum tertentu.

Dan sejatinya aspal tidak digelar di badan jalan yang masih basah, apalagi digenangi air. Kondisi badan jalan yang basah bisa saja diatasi dengan kompresor.

“Jika tidak sesuai tehknis dikhawatirkan aspal tak bertahan lama,” katanya.

Kala itu, Pengawas Pekerjaan, Rahmadi didampingi rekannya Irawan tak menampik aspal digelar saat kondisi badan jalan masih basah.

Menurut mereka, hal itu terpaksa dilakukan karena faktor alam, lebih tepatnya cuaca. Musim hujan.

“Mau bagaimana, 12 dump truck fuso aspal tiba di lokasi pekerjaan sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Rencananya akan langsung digelar. Tetapi karena hujan terpaksa menunggu hujan reda,” ujar Irawan ditemui di lokasi pengaspalan, Rabu, 26 Oktober 2022.

Namun, hingga pukul 06.00 WIB hujan masih mengguyur. Pihaknya mau tak mau mempersiapkan penggelaran aspal.

Hal itu dilakukan mengingat jika menunggu lebih lama lagi suhu aspal kian menurun.

“Total hari ini 14 dump truck fuso total hari ini. Per dump truck 8 Ton. Kalau menunggu cuaca memungkinkan atau hujan reda risiko suhu kian turun makin tinggi,” ujar dia.***

Editor: Merli Sentosa

Tags

Terkini

Terpopuler