Anggota Komisi I DPR RI Minta Penetapan Tersangka Pembakaran Kantor TNBBS Suoh Lampung Barat Harus sesuai UU

18 Maret 2024, 05:00 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Mukhlis Basri dan Kapolres Ryky W Muharram saat mengunjungi Suoh, Kabupaten Lampung Barat /istimewa/Waktu Lampung Online

WAKTU LAMPUNG - Anggota Komisi I DPR RI,  Mukhlis Basri mengunjungi Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, Pronvisi Lampung, Minggu, 17 Maret 2024. Lokasi konflik satwa liar dan satwa buas, gajah dan harimau dengan manusia.

Wakil Bupati Lampung Barat 2002-2007 dan Bupati Lampung Barat dua periode 2007-2012 dan 2012-2017 itu buka suara terkait insiden amuk massa pengrusakan dan pembakaran kantor Perlindundan dan Pelestarian Alam (PPA) TNBBS Resort Suoh pada 11 Maret 2024 lalu.

Ia meminta agar pihak Polres Lampung Barat dalam menetapkan tersangka harus berdasarkan ketentuan undang-undang.

“Dalam penetapan tersangka semua warga tidak perlu merasa resah karena itu semua adalah proses hukum yang memang harus dilaksanakan oleh Polres Lampung Barat,” ucapnya.

“Karena yang kita ketahui masyarakat Suoh dan BNS merupakan masyarakat yang cinta damai dan tidak akan melawan pemerintah,” lanjutnya.

Seperti diketahui, Kecamatan Suoh adalah satu dari dua kecamatan lokasi konflik satwa liar dengan manusia. Satu kecamatan lainnya, yakni Bandarnegeri Suoh (BnS).

Konflik satwa liar di Suoh melibatkan gajah dan harimau Sumatera. Konflik gajah telah lama berlangsung sejak beberapa lebih satu tahun terakhir.

Sementara konflik dengan harimau terjadi sejak 8 Februari 2024. Bahkan hingga 11 Maret 2024 tercatat empat warga di dua kecamatan itu diserang harimau.

Dua di antaranya meninggal dunia. Satu selamat tanpa terluka. Sementara satu lainnya harus dirawat di rumah sakit lantaran menderita luka di bagian belakang kepala akibat diterkam kucing besar itu.

Konflik itu berujung pengrusakan dan pembakaran Kantor PPA TNBBS Resor Suoh oleh massa pada 11 Maret 2024 lalu.

Dirinya juga meyakini bahwa masyarakat setempat merupakan masyarakat yang tidak pernah melawan pemerintah maupun instansi lain.

Menurut Mukhlis, permasalahan konflik saiwa liar dengan manusia yang ada di Suoh dan BnS merupakan masalah yang tak kunjung usai.

''Belum selesai masalah gajah kita sekarang menghadapi konflik dengan harimau yang sudah menerkam dua korban,'' jelasnya.

''Saya merasakan kepedihan yang mendalam akibat masalah dari konflik ini, kita semua mengetahui bahwa masalah ini telah meresahkan seluruh warga Suoh,'' ucapnya.

Menurut anggota DPR RI Dapil satu Lampung ini, upaya yang dilakukan tim gabungan dalam mengatasi harimau selama ini sudah maksimal.

''Untuk mengatasi masalah konflik ini saya ingin menjelaskan kepada hadirin bahwa upaya upaya dari instansi terkait sudah maksimal,'' ujarnya.

''Dari jajaran Kodim dan Polres mereka sudah berupaya semaksimal mungkin dengan memasang jerat jerat ataupun usaha yang lain,'' katanya menambahkan.

Untuk itu ia meminta agar masyarakat Suoh dan BnS bersabar dengan tidak meluapkan emosi dengan tindakan anarkis.

Dirinya menyadari, saat ini banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya konflik satwa liar dan manusia di Suoh dan BnS.

''Wilayah kebun kita saat ini memang berbatasan langsung dengan TNBBS atau tempat tinggal hewan buas.''

''Masalah tak kunjung usai karena habitat mereka telah kita ganggu dengan membuka sebagian lahan yang harusnya tidak dijadikan lahan tempat warga,'' ucap politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Di tempat yang sama, Kapolres Ryky menyambut kunjungan yang telah dilakukan Mukhlis Basri di Suoh dan BnS.

Menurutnya, kunjungan seorang wakil rakyat tersebut dapat meredakan situasi yang saat ini kurang kondusif di Suoh dan BnS.

“Saya menyambut baik atas kehadiran Bapak Mukhlis Basri ke Suoh. Harapannya hal ini dapat meredakan situasi yang kurang kondusif dan harapan kita semoga Suoh dapat menjadi kawasan wisata eksotik yang kondusif seperti dulu lagi,” tutur kapolres.***

Editor: Merli Sentosa

Tags

Terkini

Terpopuler